Siswa Korban Bully Tubuhnya Dibanting di Malang Dapat Dukungan Psikolog, Tuntut Pelaku
Tubuh dari korban aksi perundungan yang dilakukan teman-temannya sempat dibanting, psikolog dukung agar korban tuntut pelaku secara hukum.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Setelahnya korban dibanting di lantai paving oleh para pelaku itu.
"Diangkat beramai-ramai begitu. Terus dibanting ke paving dalam kondisi terlentang," kata Leonardus, dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu, korban juga sempat dilempar ke pohon oleh para pelaku dengan cara yang sama.
Baca: Update Kasus Bocah SMP di Malang Dibully, Jari Diamputasi & Trauma Berat, Pelaku Diduga Ada 7 Orang!
Kata Leonardus, para pelaku melakukan hal itu kepada MS karena iseng atau bercanda.
Mereka tak sadar atas tindakannya itu bisa membahayakan korban.
"Kejadian itu dilakukan saat sekolah sedang istirahat. Mengakunya mereka iseng bercanda," kata Leo.
Akibat tindakan itu itu, MS kini juga kehilangan jari tengahnya.
Pasalnya, saat dilakukan pengamatan oleh tim dokter Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, jari tengah korban terluka cukup parah.
Sehingga diperlukan untuk diamputasi.
Respon Gubernur Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberi respon atas kasus bully yang menimpa MS (13).
Ia mengaku prihatin karena MS sampai kehilangan jari tengahnya.
Menyikapi hal itu, Khofifah mengingatkan kembali peran dari para guru di Sekolah.
Mereka (guru) harusnya tidak hanya bertugas atau bertanggung jawab pada prestasi akademik saja.
Tetapi juga melakukan pemantauan perilaku dan pergaulan siswa selama di sekolah.