TRIBUNNEWS.COM - Penipuan yang dilakukan sebuah Wedding Organizer (WO) besutan Anwar Said, Pandamanda, telah merugikan banyak calon pengantin.

Satu diantaranya adalah Rahma.

Perempuan ini berencana akan menikah Juli 2020 menggunakan jasa Pandamanda.

Dilansir tayangan tvOne News, Kamis (6/2/2020), Rahma mengaku tergiur banyaknya promo yang ditawarkan WO Pandamanda.

"Tahu awalnya dari Instagram, dia sering muncul di Instastory, saya tertarik dengan paket murahnya," jelasnya.

Tak pikir panjang, Rahma mendatangi kantor Pandamanda di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Dia bertambah yakin karena WO ini memiliki kantor juga.

"Feeds Instagramnya lengkap dan banyak testimoni dari pengantin lainnya jadi menyakinkan," tutur Rahma.

Harga paket pernikahan yang ditawarkan Pandamanda berkisar Rp 75 juta - 79 jutaan.

Ketika itu, WO ini menawarkan promo yaitu turun harga menjadi Rp 50 juta.

Rahma menuturkan, harga ini sudah meliputi semua layanan yaitu penyediaan baju pengantin, katering, perias, sampai fotografer.

Selain itu, Rahma juga tergiur tawaran untuk membayar uang muka sebesar 50 persen akan mendapat beberapa item gratis.

"Jadi kalo kita DP 50 persen itu dikasih bonus, seperti free prewedding, free cincin nikah 10 gram, dan free cetak undangan," terang Rahma.

"Makanya aku DP 50 persen karena berharap dapat bonus itu," akunya.

Rahma sudah mengeluarkan dana Rp 23 juta dengan harapan mendapatkan bonus-bonus tersebut.

Setelah mendengar kabar penangkapan Anwar Said, pemilik WO Pandamanda ini, Rahma mengaku panik.

"Baru kemarin itu dapat kabar seperti ini, aku hubungi (Pandamanda) nggak bisa," katanya.

Akhirnya, Rahma memasukkan laporan dugaan penipuan ini ke Polres Depok.

Dia mengaku memiliki sejumlah bukti pembayaran uang muka 50 pesen itu.

"Ada bukti pembayaran DP 23 juta, bukti transfer dan surat bermaterai," ujar Rahma.

Terungkap dari Twitter dan Rugikan 40 Pengantin

Kasus penipuan Wedding Organizer Pandamanda ini berawal dari utas seorang warganet di Twitter.

Pemilik akun Twitter menceritakan pernikahan temannya yang tak seperti pesta lainnya.

Tak ada dekorasi dan makanan di pesta tersebut.

Kendati demikian, pesta pernikahan tetap berlangsung namun penyelenggara hanya memberikan air mineral kepada para tamu.

Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah, mengatakan jumlah pelapor dugaan tindak penipuan WO Pandamanda ini tembus 40 calon mempelai.

Ke-40 pelapor itu semuanya akan melangsungkan pernikahan beberapa waktu ke depan.

Mereka sudah menyetorkan sebagian atau keseluruhan harga paket pernikahan WO Pandamanda.

"Yang berpotensi menjadi korban sampai saat ini sudah 40 calon korban."

"Bisa jadi jumlah calon korban itu berkurang jika dia bisa melaksanakan (pernikahan) dengan baik di bulan-bulan ke depan," jelas Azis kepada wartawan, Rabu (5/2/2020), sore dikutip dari Kompas.com.

Vendor Tidak Dibayar Pandamanda

Seorang perwakilan beberapa vendor yang tidak dibayar, Lea Ghozal, membagikan ceritanya.

Perusahaan sound system-nya adalah satu dari sekian banyak yang menjadi korban penipuan Pandamanda.

Beberapa diantaranya vendor dekorasi, katering, dan rias pengantin.

"Saya sendiri belum dibayarkan (untuk sewa sound system pernikahan) di Cikarang, Cengkareng, dan di Bella Vista (Bekasi)."

"Paketannya Rp 2 jutaan. Jadi totalnya Pandamanda utang ke saya Rp 6,2 juta," jelas Lea di Mapolres Metro Depok, Rabu sore.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Vitorio Mantalean)