Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Video Demo #SaveBabi di Kota Medan, Massa Bernyanyi Lagu O Tano Batak

Aksi demo #SaveBabi ini dipicu kabar tentang wacana pemusnahan ternak babi oleh Pemprov Sumut. Kabar ini telah dibantah oleh Gubernur Edy Rahmayadi

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Video Demo #SaveBabi di Kota Medan, Massa Bernyanyi Lagu O Tano Batak
Tribun-medan.com
Aksi unjuk rasa bertema #SaveBabi digelar di Kota Medan, Senin (10/2/2020) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi unjuk rasa bertema #SaveBabi digelar di Kota Medan Sumatera Utara, Senin (10/2/2020) pagi.

Aksi ini dipicu kabar tentang wacana pemusnahan ternak babi oleh Pemprov Sumut. Kabar ini telah dibantah oleh Gubernur Edy Rahmayadi. (Edy Rahmayadi Sampai Ditelepon Jokowi Akibat Rencana Musnahkan Wabah Colera Babi di Sumut)

Pantauan wartawan Tribun-medan.com, massa yang sebagian besar mengenakan sortali (ikat kepala) dan ulos itu ingin menyampaikan aspirasi ke DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Sebelum tiba di DPRD Sumut, massa berkumpul di Lapangan Merdeka Medan.

Baca: Ditengah Wabah Virus Corona, Taiwan Laporkan 56 Kematian Akibat Flu Babi

Baca: Kasus Kematian Babi Secara Misterius Merambat Hingga ke Gianyar

Di Lapangan Merdeka Kota Medan, massa mendengarkan orasi yang digelar di atas truk yang mengangkut peralatan sound system serta pengeras suara.

Informasi yang dihimpun Tribun-medan.com sebagian peserta aksi unjuk rasa sudah tiba di kawasan Lapangan Merdeka Kota Medan sejak pukul 06.00 Wib.

Kepadatan lalulintas tampak di jalanan areal Lapangan Merdeka sekitar pukul 08.00 WIB.

BERITA TERKAIT

Pantauan pada pukul 08.00 Wib hingga pukul 10.00 Wib, massa aksi memadati hampir 2/3 ruas jalan di sekitar Lapangan Merdeka.

Dari informasi yang dihimpun, para peserta unjuk rasa akan melanjutkan aksi di Kantor Gubernur setelah Gedung DPRD Sumut.

Setelah itu massa akan kembali ke Lapangan Merdeka, sebagai titik kumpul mereka sebelum membubarkan aksi.

Dalam beberapa kesempatan terdengar massa menyanyikan lagu O Tano Batak di sepanjang jalan menuju Gedung DPRD Sumut.

O Tano Batak adalah lagu daerah yang berkisah akan kerinduan seorang perantau akan kampung halaman di Tanah Batak.

Adapun tuntutan massa yakni;

1. Menolak pemusnahan ternak babi

2. Menolak isolasi ternak babi

3. Menolak sertifikasi (surat keterangan ternak babi)

4. Menolak restocking ternak babi

5. Mendesak pemerintah segera menangani penyakit ternak babi

6. Mendesak pemerintah bertanggung jawab atas kerugian masyarakat akibat matinya ternak babi.

Penjelasan Gubernur Edy Rahmayadi

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengaku ditelpon oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo karena berencana akan memusnahkan seluruh ternak babi.

Menurut mantan Pangkostrad ini, ia bukan mau memusnahkan seluruh hewan ternak babi.

Tapi agar virus Hog Cholera dan ASF dapat musnah.

Rencana itu tak direalisasikan keran dirinya masih memikirkan nasib para peternak, bagaimana nantinya jika pemusnahan ini dilakukan.

Perihal ini dikatakannya saat berkunjung ke Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Sumut dan pembukaan program menanam pohon di Chapel PGI Wilayah Sumut, Jalan Selamat Ketaren, Medan Estate, Deli Serdang, Jumat (24/01/2020).

Dihadapan para jemaat gereja, Edy Rahmayadi menjawab telepon Presiden malah meminta bantuan untuk dapat menyelesaikan masalah ini.

"Demi Tuhan saudara-saudaraku, tolong ini diluruskan semua karena jadi polemik seluruh Indonesia."

"Pak Jokowi bertanya sama saya, kan saya jawabnya pun susah hanya gara-gara babi."

"Sudahlah Pak, ijinkan saya mengatasi itu semua. Ya sudahlah Pak Edy, begitu kata Pak Jokowi," ungkap Edy.

Kemudian, Edy Rahmayadi meminta para pendeta agar ikut meluruskan kepada masyarakat bahwa dirinya tidak memiliki rencana untuk memusnahkan ternak babi di Sumut.

Maksudnya akan pemusnahan, bukan pada ternak babi, tetapi ke penyakit babi itu sendiri.

Akibat adanya usulan akan memusnahkan seluruh ternak babi ini, membuat ia tidak nyaman dalam menjalankan tugas hari-hari.

"Saya minta tolong saudara-saudaraku, di depan tempat orang-orang yang beriman ini, saya sampaikan, saya akan menyelesaikan wabah (penyakit demam babi) ini," ujar Edy.

Mantan Pangkostrad itu menyebutkan seluruh binatang di dunia adalah makhluk ciptaan Tuhan.

"Sehingga omong kosong lah kalau ada orang bilang karena saya Islam, sehingga babi itu semua dimusnahkan."

"Waduh, berdosa saya ini sampai nanya orang Jakarta, apa salah babi itu sama kau Ed (Edy), katanya," cerita Edy disambut tawa hadirin.

Sebagian isi artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ini 6 Poin Tuntutan Massa aksi #SaveBabi Mulai dari Penolakan Sertifikasi hingga Tuntutan Ganti Rugi
Penulis: Muhammad Anil Rasyid
Editor: Hendrik Naipospos

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas