Begini Cara Kapolresta Solo Antisipasi Tingginya Kriminalitas dan Hoaks Jelang Pilkada
Kapolresta Solo mengantisipasi tingginya kriminalitas dan berita hoaks jelang Pilkada.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kota Solo menjadi satu di antara kota yang akan menghadapi Pilkada serentak pada akhir 2020.
Belakangan ini isu Pilkada Solo menjadi isu nasional karena putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mencalonkan dirinya menjadi wali kota Solo.
Tentu saja dinamika politik di Solo pun menjadi isu yang menuai sorotan publik.
Kerawanan adanya tindak kejahatan menjelang masa pilkada pun bisa meresahkan.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai S.I.K, M.H menjawab antisipasi yang akan dilakukan oleh kepolisian mengenai hal tersebut.
Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat diakui Andy Rifai menjadi tugasnya yang harus di antisipasi sejak awal.
Baca: Sekjen PPP: Tidak Menutup Kemungkinan Parpol di Luar PDIP Berkoalisi Dukung Gibran di Pilkada Solo
"Tentu saja terkait Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Harkamtipmas) yang menjadi tugas kami, ada beberapa yang harus diantisipasi sejak awal."
"Hal itu terkait dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibnas) yang ada di Kota Surakarta," tuturnya dalam Diskusi Mewah bertajuk 'Solo Merawat Toleransi' di Gedung Tribunnews.com, Selasa (11/2/2020).
Menurut pria lulusan Akpol pada 1997 itu, Kamtibnas meliputi banyak hal.
Di antaranya kriminalitas umum dan khusus serta pemberitaan soal hoaks yang meningkat.
"Kamtipnas itu meliputi banyak hal, mulai dari kriminalitas umum yang ada, kemudian kriminalitas yang memiliki penanganan khusus."
"Dan yang sekarang ini adalah terkait dengan masalah pemberitaan hoaks yang di masyarakat begitu masif terlebih menjelang pilkada," ujar pria asli Magelang itu.
Baca: Sebelum Fit and Proper Test untuk Pilkada 2020, Gibran Posting Foto Bersama Achamd Purnomo
Baca: DPR Apresiasi Sikap Kapolri yang Pastikan Anggota Polri Netral Hadapi Pilkada Serentak 2020
Hoaks yang beredar di masyarakat, lanjut Andy, begitu luar biasa, terlebih saat Pilpres pada 2019 lalu.
"Hoaks itu membuat masyarakat kebingungan, menyesatkan dan berprovokatif, terlebih yang beredar di masyarakat."