Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Ayu Winda Selama 'Terkurung' di Kota Wuhan, Pulangnya Kangen Nasi Boranan

Terlepas kekangenannya dengan dua jenis makanan tersebut, Winda tetap fokus pada mata kuliah yang sedang ditempunhnya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Ayu Winda Selama 'Terkurung' di Kota Wuhan, Pulangnya Kangen Nasi Boranan
Hanif Manshuri/Surya
Ayu Winda Puspitasari (25) dan ayahnya, Sartono, setelah pulang dari observasi virus Corona di Natuna. Ayu Winda menjadi salah satu mahasiswa yang dipulangkan dari Wuhan (China) 

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Ayu Winda Puspitasari (25), warga Lamongan yang menjalani karantina di Natuna, akhirnya bisa kembali pulang ke kampung halamnnya, Minggu (16/2/2020) pukul 01.00 wib.

Ditemui SURYA.co.id Minggu (16/2/2020) pukul 10.19 WIB, Winda mengaku belum terbayar kangennya untuk makan nasi boranan.

"Saya kangen sego boranan, tapi belum sempat beli. Semua anggota keluarga bangunnya kesiangan," kata Winda.

Namun ia memastikan hari ini akan menikmati nasi boranan dan pentol bakso.

Terlepas kekangenannya dengan dua jenis makanan tersebut, Winda tetap fokus pada mata kuliah yang sedang ditempunhnya.

Baca: Senang Saat Observasi di Natuna, Berat Badan Kami Naik

Baca: Ini Adegan Merangkul Ala Hotman Paris yang Buat Acara Hotman Paris Show Kena Tegur KPI

"Selama libur di Indonesia, pelajaran bisa diatasi dari kelas online," kata Winda.

Ada 5 mata kuliah yang akan ditempuh setelah kelas Bahasa Mandarinnya usai.

Berita Rekomendasi

Winda adalah mahasiswa S2 yang akan menempuhnya selama tiga tahun, karena ada satu tahun untuk pendalaman Bahasa Mandarin.

"Sekarang masih kelas bahasa dulu dan nanti baru masuk jurusan," ungkapnya.

Winda optimistis bisa mengikuti pelajaran selama di Indonesia sampai nanti kembali ke China.

"Bisa diikuti kok, ada kelas online dan ada aplikasinya yang bisa diakses dengan mudah, bisa absen dan komunikasi "katanya.

Disinggung selama merebaknya virus Corona, Winda mengaku selama di China hanya hidup di kampus dan tidak pernah keluar kecuali membeli sayur yang ada di lingkungan kampus.

"Pihak kampus melarang mahasiswa keluar," katanya.

Selama 'dikurung' di kampus, ia tidak banyak tahu perkembangan diluar, termasuk sejauh mana para korban yang terserang virus Corona.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas