Iyas menggunakan sedotan berukuran besar dalam pengerjaannya. 

Selain membeli sedotan baru, Iyas juga mendapatkan bahan baku pembuatan karyanya dari barang bekas. 

"Bapak saya jualan es, sedotan bekas dikumpulin. Kalau misalkan kurang warnanya ada jumlahnya"

"Kita beli, nggak semua dari bekas sampah. Ada sebagian sedotan baru yang kita beli," ujar Egi.

Dari pengakuan Egi, Iyas ketika membuat kerajinannya tidak menggunakan gambar contoh.

Dia langsung menyusun sedotan dengan kreativitasnya.

Sedangkan untuk melekatkan sedotan satu dengan lainnya, Iyas memanfaatkan jarum yang dipanasi menggunakan lilin.

Setelah panas kemudian permukaan sedotan sedikit dilelehkan sehingga mudah untuk direkatkan. 

Baca: Penumpang Pesawat Pukuli Kursi di Depannya Jadi Viral, Begini Tanggapan Maskapai Penerbangan

"Gak diiket pakek benang atau lem. Murni dari jarum dipanasin itu," kata Egi.

Namun karena kesibukan Iyas sebagai karyawan pabrik membuatnya vakum cukup lama membuat kerajinan dari sedotan.

Akhir-akhir ini, Egi berinisiatif membantu Iyas untuk kembali memperkenalkan kembali karya-karya Iyas ke publik.

Egi kemudian memosting foto dan video karya Ilyas di akun media sosialnya Sabtu (15/2/2020)

"Saya mau naikin kreativitasnya lagi, kan sekarang gampang lewat media sosial. Kita yang masarinlah kasarnya begitu" katanya.

Egi berharap dengan viralnya karya Ilyas bisa membantunya. 

"Mudah-mudahan viralnya bapak ini bisa membantu perekonomian. Penghasilan tambahanlah untuk keluarganya dia," tutupnya. 

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)