Ayah Tega Habisi Nyawa Anak Kandungnya Usai Jalani Ritual Pengusiran Setan
"Pelaku mengaku membunuh anaknya setelah melakukan ritual pengusiran setan," kata Kasubag Polresta Pekanbaru Ipda Budhia Diandha
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - PH, seorang ayah di Pekanbaru tega membunuh anaknya sendiri yang masih berusia tiga tahun.
Dia mengaku membunuh anaknya sendiri gara-gara mendengar bisikan gaib.
Baca: Konon Mampu Sembuhkan Pasien Secara Gaib, Ningsih Tinampi Dapat Ilmu dari Mimpi dan Pengalaman Pahit
Menurut Kasubag Polresta Pekanbaru, Ipda Budhia Diandha, pelaku berinisial HE (38) mendengar bisikan itu usai melakukan ritual pengusiran setan.
"Pelaku mengaku membunuh anaknya setelah melakukan ritual pengusiran setan, apabila anaknya dibunuh maka istrinya yang dimasuki setan akan bisa sembuh," ungkap Budhia saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/2/2020).
Tragisnya, usai membunuh anaknya, HE lalu pergi ke dalam kamar bersama istrinya.
"Kami sedang menggali keterangan saksi yakni istrinya karena bersama dengan pelaku di dalam kamar," pungkasnya.
Budhia menjelaskan, kasus tersebut terungkap saat adik kandung HE, Junawan (31), datang ke rumah pelaku Senin pagi sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat itu, Junawan mengaku hendak menanyakan kenapa pelaku tidak masuk kerja.
"Setibanya saksi di tempat kejadian perkara (TKP), saksi memanggil dari luar rumah pelaku. Tapi, beberapa kali dipanggil tidak ada jawaban. Sedangkan sepeda motor pelaku ada di depan rumahnya," kata Budhia.
Merasa ada kejanggalan, Junawan mengajak ketua RT setempat untuk membuka pintu rumah HE.
Setelah berhasil masuk dari pintu samping, Junawa dan ketua RT kaget saat melihat korban telah tewas di ruang makan dalam posisi telungkup.
Sedangkan pelaku dan istrinya ditemukan sedang berada di dalam kamar.
Baca: Fakta-Fakta di Balik Kasus Pembunuhan Janda Kaya Pemilik Rumah Kos di Tulungagung
Melihat hal itu, saksi segera melapor ke petugas.
"Saksi melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Polsek Tampan. Selanjutnya, petugas datang ke TKP dan mengamankan pelaku," kata Budhia.
Kasus ayah bunuh anak di Sulut
Seorang remaja terkena pisau kuningan ayahnya sendiri, hingga mengakibatkan sang anak kandung meninggal.
Korban diketahui bernama Gil C Maanah (16), sedangkan ayah kandungnya sendiri berinisial MM alias Ko (41).
Beberapa warga yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan bahwa tersangka keseharian bekerja sebagai honorer di Kantor Camat Wori.
"Iya, dia bekerja sebagai Honorer di Kantor Camat Wori," ujar beberapa warga kepada tribunmnado.co.id.
Gil C Maanah sempat bersuara setelah terkena senjata tajam jenis kuningan ayahnya sendiri.
“Adoh Papa, Kita Ini (Aduh papa, saya ini)”. ujar korban sambil langsung terduduk di tanah.
Kapolsek Wori Ipda Nolly Kinda menjelaskan korban meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit. Sementara itu pelaku sudah digelandang ke Mapolresta untuk dilakukan proses penyelidikkan.
Kanit ReskrimIpda Ricky Arson menerangkan, peristiwa itu berawal pelaku sedang berada di rumah keluarga Karundeng Anthonie, bersama beberapa warga sedang bermain biliard.
"Waktu itu, muncul lelaki MM alias Ko, dengan keadaan mabuk dan buat keributan di lokasi permainan biliard, sambil mengeluarkan pisau besi kuning," ujarnya.
Lanjut Arson, saat itu, lelaki Victor menegur tersangka Ko agar tidak membuat kributan.
"Tersangka tidak terima teguran dari lelaki Victor, dan langsung mengejar lelaki Victor dengan pisau. Namun, lelaki Victor berhasil bersembunyi di rumahnya," ucapnya.
Tersangka tak hanya satu kali membuat keributan.
Ia kembali lagi di tempat bermain biliard sambil menarik salah satu warga bernama Jemi dari dalam lokasi permaianan Niliard.
"Melihat hal tersebut, lelaki Novri mengikuti tersangka Ko dan lelaki Jemi dan menegur tersangka," katanya
Lanjutnya, saat lelaki Novri menegur tersangka Ko, ternyata tidak di terima, dan terjadi adu mulut antara lelaki Novri dan tersangka Ko.
Korban Sempat Membantu Ayahnya
Saat lelaki Novri dan pelaku beradu mulut munculah korban Gil C Maanah, dan langsung memukul lelaki Novri di dada.
Tambahnya, saat itu juga, tersangka Ko mencabut pisaunya dan menikam lelaki Novri secara membabi buta.
"Lelaki Novri mengalami tuju luka tikaman di tubuhnya, dan berhasil menghindar dari pengeroyokan tersebut," ucapnya.
Lanjutnya, karena sudah mabuk, meski lelaki Novri sudah tidak di lokasi kejadian, tersangka terus melakukan penikaman dan akhirnya mengenai dada kiri anaknya sendiri yakni lelaki Gil C Maanah.
Keluarga Tolak Autopsi
Kapolsek Wori Iptu Nolly Kinda, ketika dikonfirmasi, melalui Kanit Reskrim Polsek Wori Ipda Ricky Arson, menjelaskan bahwa keluarga korban menolak untuk diautopsi.
"Keluarga korban melakukan penolakan otopsi, dan sudah kita buatkan surat penolakannya, dan sudah diserahkan ke keluarganya," ujar Arson.
Tersangka sendiri, sudah diamankan di sel Tahanan Mapolresta Manado.
Tangisan pun terdengar di rumah duka korban Gil C Maanah.
Ketika jenazah korban tiba di rumah duka, Meivilde Korompis ibu korban, langsung menangis sampai tidur di samping jenazah anaknya, yang diletakan di tempat tidur kamar depan rumah mereka.
"Oh Tuhan, saya tidak tau mau salahkan siapa," ujarnya.
Saat akan dicoba diwawancarai awak media, ibu korban belum siap, karena masih syok dengan peristiwa tersebut.
Terpantau di rumah duka, sudah banyak warga yang berkumpul, dan sudah dibuat beberapa tenda oleh warga setempat
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ritual Usir Setan Berujung Maut, Ayah Tega Bunuh Anaknya yang Berusia 3 Tahun
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.