Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tujuh Fakta Temuan Torpedo di Pantai Atapupu, Dipahat karena Dikira Berisi Emas dan Warga Diungsikan

Polisi mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi di sekitar bom tersebut dengan radius sekitar 200 meter

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tujuh Fakta Temuan Torpedo di Pantai Atapupu, Dipahat karena Dikira Berisi Emas dan Warga Diungsikan
POS-KUPANG.COM/TENIS JENAHAS
Bom ukuran besar ditemukan warga di Dusun Fatukaduak, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Atapupu, Kabupaten Belu, Sabtu (15/2/2020) 

Tak hanya itu, Berta bersama tetangga lainnya sempat membuka bagian lain seperti baling-baling yang berada di bagian ekornya.

Beruntung, kata Daniel, Berta tidak memahat dan membuka di bagian pemicunya sehingga saat dipahat tidak meledak.

Sementara memahat benda tersebut, seorang anak dari Berta Sila, bernama Matheus Sila, melarang ibunya agar tidak lagi membongkar.

Mendengar sebutan bom, Berta Sila langsung berhenti dan tidak berani mendekati benda tersebut.

Saat bersamaan, lanjut Daniel, ketua RT di wilayah itu datang ke rumah kepala desa dan menyampaikan bahwa warga RT 13/RW 05 Dusun Fatukaduak menemukan benda aneh yang dicurigai.

Mendapat informasi itu, Kepala Desa Jenilu menuju ke rumah warganya, Berta Sila.

Sesampai di rumah warganya, Daniel melihat benda tersebut mirip bom dan melarang warganya agar tidak lagi menyentuh benda tersebut.

Berita Rekomendasi

"Ini kamu jangan ganggu lagi karena ini bom. Kita menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan," tutur Daniel.

Daniel melihat di bagian bom ada bekas pahat banyak sekali dan baling-baling bagian ekornya sudah terlepas.

Tak tanggung-tanggung, Daniel nekat mememasang kembali baling-baling yang terlepas itu sehingga bentuk bom terlihat utuh kembali.

"Saya modal nekat saja pasang kembali baling-baling yang terlepas itu sehingga utuh kembali. Yang difoto itu terlihat bom sudah utuh, itu saya pasang kembali baling-balingnya. Demi keselamatan banyak orang, kita harus berani pasang," terang Daniel.

Daniel mengatakan, sesuai cerita lepas masyarakat, Desa Jenilu merupakan wilayah basis kolonial Jepang di masa Perang Dunia II. Diduga, benda seperti bom dan bahan peledak lainnya masih ada di wilayah tersebut, namun titiknya belum diketahui.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Daniel telah melarang masyarakat membakar hutan karena dapat memicu bahan peledak dan besar kemungkinan bisa meledak saat disambar api.

Daniel menambahkan, di lokasi temuan bom tersebut pernah terjadi kebakaran hutan beberapa waktu lalu. Ia berusaha memadamnya sehingga tidak merambat dan menimbulkan kerugian. *

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Heboh, Berta Sila Temukan Bom Jenis Torpedo di Pantai Atapupu, 'Harta Karun' Bekas Perang Dunia II

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas