Kondisi Terkini Pencarian Korban Siswa SMPN 1 Turi Sleman: Minim Penerangan, Dilakukan Hingga Pagi
Kondisi Terkini Pencarian siswa SMPN 1 Turi Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang hanyut di Sungai Sempor hingga saat ini terus dilakukan.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Pencarian siswa SMPN 1 Turi Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang hanyut saat kegiatan susur sungai di Sungai Sempor hingga saat ini terus dilakukan.
Meski minimnya penerangan, pihak tim gabungan yang tediri dari unsur PMI, Basarnas, TNI-Polri dan relawan lainnya masih berupaya untuk menemukan korban yang masih hilang.
"Kondisi sudah malam dan gelap, kami harus menggunakan lampu penerangan untuk mencari para korban lainnya," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sleman Joko Supriyanto seperti dikutip dari Kompas.com.
Polda DIY melalui akun resmi di twitter terus memberikan update terkini di lokasi kejadian.
Dihimpun dari laporan tersebut, Kakansar Yogyakarta Lalu Wahyu Efendi mengatakan sebanyak 230 personel tim SAR gabungan turut dalam pencarian korban tersebut.
"Personil Basarnas Total keseluruhan ada 230 orang semuanya tim SAR gabungan," Wahyu Efendi dalam keterangannya.
Jika cuaca memungkinkan, maka akan terus dilakukan pencarian hingga pagi.
"Masih dilaksanakan pencarian kita maksimalkan untuk malam ini, dengan pertimbangan pertama kita lihat situasi cuaca kalau memungkinkan kita terus lakukan pencarian," kata Wahyu di lokasi kejadian.
Untuk mengatasi minimnya penerangan tersebut, tim SAR gabungan mengandalkan pencahayaan dari senter dan juga menggunakan penerangan dari Mobil SAR.
"Untuk penerangan kita maksimalkan menggunakan senter pada saat pencarian," tambah Wahyu.
Tim evakuasi gabungan memetakan ada enam titik observasi dan pemantauan untuk penelusuran.
Sementara itu, tiga ambulan telah disiagakan di sekitar lokasi evakuasi.
Hingga Jumat (21/2/2020) pukul 22.45 WIB, tim SAR menemukan beberapa barang dari korban yang hanyut.
"Barang yang sudah ditemukan berupa baju pramuka, topi sama sepatu, ada tongkat juga," kata Kakansar Yoogyakarta Lalu Wahyu Efendi dalam keterangannya seperti diunggah Twitter Polda DIY.
Adapun korban siswa yang hanyut tersebut hingga pukul 21.33 WIB dilaporkan ada 242 siswa yang terkonfirmasi dan 6 diantaranya meninggal dunia, sementara yang belum terkonfirmasi berjumlah 4 siswa.
Sementara untuk total jumlah siswa yang mengikuti kegiatan susur sungai dilaporkan berjumlah 249 siswa.
Sebanyak 124 siswa merupakan kelas 7 dan 125 siswa merupakan kelas 8 dari SMP Turi Sleman, DIY.
Kronologi
Ratusan siswa yang terdiri dari siswa kelas 7 dan 8 melakukan kegiatan Pramuka yaitu susur sungai.
Kurang lebih 250 siswa itu melakukan susur sungai di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT 3 RW 10, Ngentak, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman.
Semula kegiatan berjalan dengan lancar hingga akhirnya para siswa melakukan susur sungai.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengatakan, saat itu, wilayah di sekitar lokasi belum turun hujan.
"Namun ternyata di hulu sungai hujan," katanya seperti dilaporkan Tribun Jogja.
Baca: Update Korban Hanyut Sungai Sempor Sleman, 6 Meninggal Dunia, 5 Orang Dalam Pencarian
Baca: Kronologi 250 Siswa SMPN 1 Turi Hanyut di Sungai Sempor Sleman, Terkena Arus Deras dari Hulu
Akibatnya sejumlah siswa dilaporkan hanyut akibat terseret arus air yang sangat deras.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dusun Dukuh, Tartono (54) di mana wilayahnya tidak turun hujan.
Namun, bagian utara turun hujan deras, sehingga arus Sungai Sempor menjadi cukup deras.
"Kalau nggak banjir hanya dangkal, tapi kalau banjir ya bisa 1 meter sampai 1,5 meter," jelas Tartono saat ditemui di lokasi.
Dia mengatakan, warga mendengar pengumuman dari masjid, ada siswa yang hanyut di Sungai Sempor.
"Tadi sekitar jam 14.30 WIB warga dengar pengumuman di masjid. Spontan warga langsung datang ke sungai untuk menolong," ujar Tartono.
(Tribunnews.com/Tio/SriJuliati, Tribun Jogja/Andreas Desca, Kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.