UPDATE Jumlah Korban Tewas Susur Sungai, Basarnas Ralat Jumlah Korban Jadi 8 Orang
Basarnas Yogyakarta meralat jumlah korban tewas akibat kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh siswa SMPN 1 Turi Sleman, Yogyakarta jadi 8 orang.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Kabar terbaru kejadian susur sungai siswa SMPN 1 Turi Sleman, Yogyakarta.
Kabar sebelumnya beredar jumlah korban tewas akibat susur sungai yang menewaskan 9 siswa SMPN 1 Turi, telah diperbarui oleh Basarnas Yogyakarta.
Dikutip dari Kompas.com, Basarnas Yogyakarta meralat jumlah korban tewas dalam kegiatan susur sungai Sempor yang telah ditemukan.
Basarnas menyebutkan, korban yang telah ditemukan berjumlah 8 orang, dan dua masih dalam pencarian.
Baca: Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Pihak SMPN 1 Turi Tanggung Jawab & Bingung Ada Acara Susur Sungai
Baca: Kegiatan Susur Sungai Berujung Petaka, KPAI Nilai Pihak Sekolah Ceroboh
Sebelumnya, disebutkan data korban yang telah ditemukan berjumlah 9 orang, sehingga tinggal satu orang yang masih dicari.
"Ralat untuk korban masih dua yang dalam pencarian," ujar Koordinator Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto, Sabtu (22/02/2020).
"Korban MD (meninggal dunia) 8," lanjut dia.
Tim SAR gabungan sampai saat ini masih terus melakukan proses pencarian terhadap dua korban.
Baca: Tragedi Susur Sungai, Menteri Sosial Janjikan Santunan Rp 15 Juta Per Keluarga Korban Meninggal
Baca: Susur Sungai Tewaskan 9 Orang, Kepala SMPN 1 Turi Mengaku Tak Tahu Ada Kegiatan Tersebut
Berdasarkan data BPBD Sleman, identitas korban yang berhasil diketemukan adalah:
1. Sovie Aulia
2. Arisma Rahmawati
3. Nur Azizah
4. Lathifa Zulfaa
5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah
6. Evieta Putri Larasati
7. Faneza Dida
8. Nadine Fadilah.
Selain itu, terdata ada 21 siswa menjalani rawat jalan.
Sedangkan 2 siswa masih dirawat di Puskesmas Turi.
Kepala SMPN 1 Turi Tak Mengetahui Kegiatan Susur Sungai
Kegiatan susur sungai yang mengakibatkan sejumlah siswa SMPN 1 Turi Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menghebohkan masyarakat.
Pasalnya, kegiatan susur sungai yang dilakukan SMPN 1 Turi ini dalam keadaan hujan.
Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana mengaku tak tahu menahu terkait kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh para siswanya dalam kegiatan Pramuka.
Dikutip dari Tribun Jogja, menurutnya, Pramuka memang menjadi kegiatan rutin sekolah yang menjadi ekstrakulikuler di SMPN 1 Turi.
Baca: Tuai Kecaman! Terungkap Jawaban Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Saat Diingatkan Warga Soal Susur Sungai
Baca: Tragedi Susur Sungai Sempor: Kesaksian Penyintas, Cerita Penolong, dan Pengakuan Kepsek
"Kegiatan Pramuka memang rutin setiap hari Jumat, dari pukul 14.00 sampai 15.30. Ada tujuh pembina yang ikut dalam kegiatan susur sungai. Semuanya adalah guru SMPN 1 Turi," katanya saat jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/02/2020).
Ia melanjutkan, pembina tidak berkoordinasi dengan kepala sekolah dalam pelaksanaan susur sungai.
"Kebetulan saya baru satu setengah bulan menjabat kepala sekolah, kegiatan Pramuka melanjutkan dari program lama. Jujur saya tidak tahu ada kegiatan susur sungai," lanjutnya.
"Mungkin karena siswa berasal dari Turi dan sudah paham daerah Turi. Jadi mungkin ya menganggap itu biasa,"sambungnya.
Baca: Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi ini Dimakamkan Tepat di Hari Ulang Tahunnya
Baca: Viral, Jawaban Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Diingatkan Warga Saat Lakukan Susur Sungai
Tutik juga memohon maaf atas musibah yang menimpa anak didiknya.
Pihaknya tidak menduga akan terjadi musibah seperti ini.
Pihaknya juga meminta dukungan dari masyarakat, agar keluarga dan kerabat korban yang meninggal diberikan kekuatan.
"Semoga korban yang belum ditemukan, segera ditemukan,"tutupnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Basarnas Yogyakarta Ralat Jumlah Korban Tewas Susur Sungai di Sleman
(Tribunnews.com/Whiesa, Tribun Jogja) (Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.