Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Kasus Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman: Polisi Tetapkan Satu Tersangka, Guru Berinisial IYA

Polisi menetapkan satu tersangka dalam kasus tewasnya sejumlah siswa dalam kegiatan susur sungai Sempor, Donokerto, Turi, Kabupaten Sleman

Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in UPDATE Kasus Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman: Polisi Tetapkan Satu Tersangka, Guru Berinisial IYA
Twitter @merapi_news, TRIBUNJOGJA.COM, Hasan Sakri Ghozali
Korban susur sungai SMPN 1 Turi dimakamkan (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi menetapkan satu tersangka dalam kasus tewasnya sejumlah siswa dalam kegiatan susur sungai Sempor, Donokerto, Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta oleh siswi SMPN 1 Turi Sleman

Dikutip dari TribunJogja, Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto mengatakan satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka adalah seorang pria berinisial IYA.

Ia merupakan seorang pembina Pramuka yang juga guru di SMPN 1 Turi.

Kombes Pol Yulianto mengatakan pihaknya menetapkan satu tersangka berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan pada Sabtu siang.

Baca: 8 Siswa SMPN 1 Turi Tewas saat Susur Sungai, Mahfud MD Singgung Persiapan Kegiatan & Beri Pesan Ini

Baca: Polisi Tetapkan 1 Tersangka Atas Kasus Susur Sungai Sempor, Pembina Sekaligus Guru SMPN 1 Turi

Gelar perkara dipimpin oleh Direktur Kriminal Umum Polda DIY Kombespol Burkan Rudy.

Hasil gelar perkara menaikkan status dari penyelidikan menjadi penyidkan.

“Ada tujuh orang saksi yang diperiksa, dan saat ini, sudah ada 1 dari saksi ditetapkan menjadi tersangka, pria berinisial IYA," kata Kombes Pol Yulianto.

Berita Rekomendasi

Yulianto melanjutkan, tersangka IYA disangkakan pasal 359 dan 360 KUHP yakni pasal kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia dan kelalaian yang menyebabkan orang lain luka-luka.

"Sementara ini, tersangka sedang dilakukan pemeriksaan selanjutnya dan BAP," terangnya.

Kabid Humas Polda DIY, Kombespol Yulianto
Kabid Humas Polda DIY, Kombespol Yulianto (TRIBUNJOGJA.COM / Irvan Riyadi)

Mengutip Kompas.com, Yulianto menambahkan dengan pasal itu, tersangka terancam hukuman maksimal 5 tahun penjara. 

Terkait penahanan, Yulianto mengatakan saat ini belum dilakukan penahanan.

Belum (penahanan), kita masih melakukan pemeriksaan sebagai tersangka. Apakah nanti ditahan atau tidak, kita lihat pertimbangan dari penyidik," ucap Yuliyanto.

Baca: BREAKING NEWS - Susur Sungai Maut SMPN 1 Turi Sleman, Satu Pembina Pramuka Jadi Tersangka

Baca: Pencarian Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Dihentikan Jam 9 Malam, Dilanjutkan Besok Pagi

Terkait apakah akan ada tersangka tambahan, polisi masih akan melihat dari hasil pemeriksaan saksi-saksi.

Sebab, dari peserta masih belum dilakukan pemeriksaan.

"Nanti dilihat dari pemeriksaan saksi-saksi, karena dari pihak anak-anak, pihak peserta Pramuka belum kita lakukan pemeriksaan, karena pertimbangan bahwa mereka masih trauma akan peristiwa kemarin," ujar dia.

Tiga Kelompok Diperiksa

Masih mengutip dari Kompas.com, Yulianto menjelaskan total ada 13 orang yang telah diperiksa oleh penyidik. 

13 orang itu berasal dari tiga kelompok yang berbeda.

Kelompok pertama adalah pembina Pramuka yang berjumlah tujuh orang.

"Tujuh orang ini, enam orang ikut ke lokasi, satu orang tinggal di sekolah karena menunggu barang-barang anak-anak itu," kata Yuliyanto.

Baca: Datangi Korban, Mahfud MD Ucap Belasungkawa: Pemerintah Berduka Atas Tragedi Susur Sungai Sempor

Baca: TERBARU Musibah Susur Sungai SMPN 1 Turi: Kepala Sekolah Mengaku Tidak Tahu hingga Daftar Korban

Kemudian, enam orang pembina ikut mengantar peserta ke sungai.

Lalu, empat orang ikut turun ke dalam sungai.

"Satu, begitu sampai di lokasi, pergi meninggalkan lokasi karena ada keperluan. Satu lagi menunggu di titik finish-nya. Jarak kira-kira dari start ke finish direncanakan panjang 1 kilometer," kata Yuliyanto.

Wahyu Efendi, Kepala Basarnas DIY menyatakan proses pencarian hari kedua akan dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB. Seharian ini pihak Basarnas dan SAR gabungan telah melakukan penyisiran dan pengecekan di beberapa titik yang diperkirakan ada tubuh korban yang menyangkut di dasar sungai.
Wahyu Efendi, Kepala Basarnas DIY menyatakan proses pencarian hari kedua akan dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB. Seharian ini pihak Basarnas dan SAR gabungan telah melakukan penyisiran dan pengecekan di beberapa titik yang diperkirakan ada tubuh korban yang menyangkut di dasar sungai. (Tribun Jogja/Santo Ari)

Kelompok kedua yang dilakukan pemeriksaan adalah Kwarcab Pramuka Kabupaten Sleman.

Ada tiga orang yang dilakukan pemeriksaan.

"Kenapa diperiksa, karena kita ingin tahu bagaimana aturan-aturan yang ada di kepramukaan berkaitan dengan manajemen risiko kegiatan Pramuka," ucap dia.

Kelompok ketiga yang dilakukan pemeriksaan adalah warga yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Diberitakan sebelumnya, kegiatan susur sungai SMPN 1 Turi pada Jumat (21/2/2020) berujung maut. 

Baca: Pasca Insiden SMPN 1 Turi, Gubernur DIY Keluarkan Surat Larangan Susur Sungai di Musim Hujan

Baca: UPDATE Jumlah Korban Tewas Susur Sungai, Basarnas Ralat Jumlah Korban Jadi 8 Orang

Dikutip dari siaran pers resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, kegiatan susur sungai yang berlangsung di Sungai Sempor, Donokerto, Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta itu diikutip oleh 249 siswa.

Terdiri 124 siswa kelas 7 dan 125 siswa kelas 8.

Dari ratusan siswa yang hanyut itu, sebanyak 8 orang meninggal dunia dan dua orang masih dalam pencarian.

Selain itu, sebanyak 23 siswa mengalami luka-luka dan 216 siswa selamat.

Data itu merupakan data dari BPBD DIY yang di-update terakhir pada Sabtu pukul 11.45 WIB.

Adapun kronologi kejadian, berawal saat 249 siswa SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan pramuka berupa susur Sungai Sempor.

Baca: Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Pihak SMPN 1 Turi Tanggung Jawab & Bingung Ada Acara Susur Sungai

Baca: Kegiatan Susur Sungai Berujung Petaka, KPAI Nilai Pihak Sekolah Ceroboh

Dilansir dari tayangan langsung Kompas TV, Badan SAR Yogyakarta mengungkapkan pada saat kegiatan susur sungai, kondisi arus sungai masih normal.

Namun, tiba-tiba air dari arah hulu arus membesar dan menerjang dengan deras hingga membuat para siswa hanyut.

Saat ini seluruh korban sudah ditangani di rumah sakit dan seluruh pembiayaan ditanggung oleh Pemkab Sleman.

Kepala Sekolah Mengaku Tidak Tahu

Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Titik Nurdiana mengaku tidak mengetahui adanya kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh para siswanya dalam ekstra kurikuler Pramuka.

Titik mengakui kegiatan Pramuka memang menjadi kegiatan rutin sekolah.

Menurut Titik, pembina Pramuka tidak berkoordinasi dengan dirinya terkait kegiatan susur sungai tersebut.

"Kebetulan saya baru satu setengah bulan menjabat kepala sekolah, kegiatan Pramuka melanjutkan dari program lama. Jujur saya tidak tahu ada kegiatan susur sungai," katanya saat jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/02/2020) seperti dikutip dari TribunJogja.

Kepala sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana ( paling kiri) saat menghadiri jumpa pers terkait tragedi susur sungai yang menewaskan 9 siswa dan 1 orang hilang di sekolah setempat, Sabtu (22/2/2020).
Kepala sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana ( paling kiri) saat menghadiri jumpa pers terkait tragedi susur sungai yang menewaskan 9 siswa dan 1 orang hilang di sekolah setempat, Sabtu (22/2/2020). (Tribun Jogja/Christi Mahatma Wardhani)

"Mungkin karena siswa berasal dari Turi dan sudah paham daerah Turi. Jadi mungkin ya menganggap itu biasa,"sambungnya.

Tutik juga memohon maaf atas musibah yang menimpa anak didiknya.

Pihaknya tidak menduga akan terjadi musibah seperti ini.

Pihaknya juga meminta dukungan dari masyarakat, agar keluarga dan kerabat korban yang meninggal diberikan kekuatan.

"Semoga korban yang belum ditemukan, segera ditemukan,"tutupnya.

Tujuh Pembina Dampingi Susur Sungai

Masih menurut keterangan Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Titik Nurdiana, dalam kegiatan susur sungai yang berakhir duka itu terdapat tujuh pembina Pramuka yang mendampingi para siswa.

Ketujuh Pembina Pramuka yang turut serta dalam susur sungai tersebut, semuanya merupakan guru di SMPN 1 Turi.

"Ada tujuh pembina yang ikut dalam kegiatan susur sungai. Semuanya adalah guru SMPN 1 Turi,"katanya

(Tribunnews.com/Daryono) (sumber: TribunJogja/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas