Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Siswi SMPN 1 Turi Selamat: Sempat Selamatkan 3 Temannya Sebelum Akhirnya Hanyut

Satu di antara siswa SMPN 1 Turi Sleman, Tita Farza Pradita menceritakan detik-detik daat dirinya hanyut terseret arus sungai Sempor.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Kesaksian Siswi SMPN 1 Turi Selamat: Sempat Selamatkan 3 Temannya Sebelum Akhirnya Hanyut
kolase tribunnews: BPBD DIY/TribunJogja
Susur sungai SMPN 1 Turi Sleman berakhir duka 

TRIBUNNEWS.COM - Satu di antara siswa SMPN 1 Turi Sleman, Tita Farza Pradita menceritakan detik-detik saat dirinya hanyut terseret arus sungai Sempor.

Tita, siswi kelas 8 SMPN 1 Turi, tidak menyangka kegiatan susur sungai yang ia ikuti bersama teman-temannya justru membawa petaka.

Sebanyak 249 siswa yang mengikuti kegiatan pramuka dengan agenda susur hanyut di Sungai Sempor, Desa Donokerto, kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020) sore.

Akibat peristiwa tersebut, delapan orang siswa dinyatakan meninggal dunia, satu orang siswa masih dalam pencarian.

Tita Farza Pradita SMPN 1 Turi
SMPN 1 Turi Sleman, Tita Farza Pradita menceritakan detik-detik daat dirinya hanyut terseret arus Sungai Sempor (Tangkap Layar Youtube KompasTV).

Berdasarkan data dari BNPB Pusat, total murid yang melakukan aktivitas tersbeut berjumlah 249 murid.

Dengan rincian kelas 7 berjumlah 124 murid dan kelas 8 berjumlah 125 murid.

Posko mencatat 216 murid selamat, sementara 23 murid lainnya luka-luka.

Berita Rekomendasi

Tita, salah satu siswa SMPN 1 Turi sempat hanyut saat kegiatan susur Sungai Sempor menceritakan kronologi dirinya yang sempat hanyut terbawa arus sungai.

Hal tersebut diungkapkan Tita dalam sebuah tayangan yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Sabtu (22/2/2020).

Tita mengatakan, saat pertama jalan dari garis start banjir belum menerjang Sungai Sempor.

Namun, saat dirinya dan teman-temannya sudah berjalan sekira satu jam datang arus sungai yang deras.

Tita menyebut, saat kegiatan susur sungai tersebut, ia dan teman-temannya berjalan di tengah sungai.

Baca: Cerita Salma Siswi SMP 1 Turi yang Terseret Arus Berhasil Selamatkan Diri, Orang Tua Sempat Panik

Baca: Korban Meninggal SMPN 1 Turi Sleman Semua Perempuan, Kepala SAR DIY: Kondisi Pakaian Berpengaruh

"Di awal nggak banjir, tapi pas udah sampai tengah-tengah banjirnya, udah (jalan) sekitar satu jam lebih, jalannya di tengah sungai," terang Tita.

Tita mengatakan, saat kejadian ia sempat berusaha menolong tiga temannya meski akhirnya terlepas akibat diterjang derasnya arus sungai.

"Saya itu cuma berdua sama teman saya namanya Via, Via tuh bilang 'aku udah nggak kuat', terus tak suruh pegangan di pundak."

"Terus habis itu ada adik kelas bilang 'mba-mba itu tolongin sudah hanyut dari atas', yaudah tak tolong, terus adik kelasnya itu ada dua."

"Jadi yang tangan kanan megangin yang cewek, yang kiri megangin yang cowok, terus Via nya tak taruh di pundak," papar Tita.

Tita mengungkapkan, ia dan tiga teman lainnya sempat hanyut hingga 10 meter.

Baca: Jenazah Salah Satu Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Dimakamkan Tepat di Hari Ulang Tahunnya

"Bertiga itu kan sama saya jadinya berempat itu tenggelam semua."

"Terus aku tersangkut di batu, tapi yang tak tolong itu nggak tahu, dah hanyut," paparnya.

Tita selamat setelah ditolong warga yang berada di sekitar sungai.

"Aku nangis minta tolong, terus ada warga yang nolongin pakai tali," ungkapnya.

Tita juga menambahkan, tiga teman yang ia selamatkan dan sempat hanyut dalam keadaan selamat.

Megutip dari Kompas.com, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan menjelaskan kronologi kejadian hanyutnya 249 siswa SMPN 1 Turi.

Makwan mengatakan, kejadian tersebut berawal saat sejumlah siswa turun ke sungai.

Saat itu, hujan belum turun dan arus sungai juga masih normal.

"Namun ternyata di hulu sungai hujan," kata Makwan.

Adanya air deras dari hulu sekira pukul 15.00 WIB, membuat ratusan siswa SMPN 1 Turi terseret arus sungai yang deras.

Sementara itu, Kepala Dusun Dukuh, Tartono (54) mengatakan, di lokasi kejadian memang sungai dangkal dan tidak turun hujan.

Nmaun, para pembina pramuka tidak mengetahui jika di hulu sedang turun hujan.

"Kalau nggak banjir hanya dangkal, tapi kalau banjir ya bisa satu meter sampai satu setengah meter," kata Tartono.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas