Naik Motor Surabaya-Yogya, Ayah Korban Susur Sungai Ungkap Penyesalan Baru Turuti Keinginan Anaknya
Ayah Zahra Imelda Salsabilla, Prasetyo Budi, mengungkapkan perjuangannya saat mendengar kabar putrinya meninggal dalam tragedi susur Sungai Sempor.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
Mengutip TribunJogja.com, Prasetyo Budi mengungkapkan, Zahra merupakan anak yang penurut, pintar, dan pendiam.
Ia pun hanya bisa pasrah dan terpukul atas tragedi yang menimpa anaknya.
“Anak saya sudah tidak ada,” ujar Prasetyo, Minggu (23/2/2020).
Prasetyo yang ada di Surabaya, sempat ditelepon Zahra sebelum tragedi tersebut terjadi.
Baca: Keluarga Korban Susur Sungai Bakal Laporkan Pihak SMPN 1 Turi, Nilai Sekolah Tak Perhatikan Resiko
Baca: Pramuka Jadi Kegiatan Rutin di SMPN 1 Turi, Kepsek Jujur Soal Susur Sungai: Saya Baru 1,5 Bulan
Saat itu, Zahra minta ponselnya diganti dengan yang baru.
Meskipun ponselnya sebenarnya juga masih bagus, namun dia minta yang baru.
“Handphone itu sudah saya siapkan, rencananya libur Sabtu-Minggu saya antar. Tapi Jumat saya mendengar kabar saya langsung pulang dari Surabaya naik motor,” kata Prasetyo.
Seluruh Korban Ditemukan
Masih mengutip TribunJogja.com, seluruh korban tragedi susur sungai SMPN 1 Turi Sleman telah ditemukan pada Minggu (23/2/2020).
Dua korban terakhir atas nama Yasinta Bunga dan Zahra Imelda telah ditemukan pada Minggu pagi.
"Posisi kedua jenazah sama waktu ditemukan, kemungkinan awalnya ndelik (sembunyi) di balik fondasi DAM," ungkap personel SAR MTA Yogyakarta, Gandung Kusmardana di posko utama di Lembah Sempor.
Operasi SAR Gabungan yang melibatkan tim SAR, BPBD dan relawan pun dinyatakan resmi ditutup Minggu ini.
"Anggota yang dikerahkan mencapai 249 orang dengan beberapa pembagian tim," kata Ketua Barsarnas Yogyakarta, Wahyu Efendi.
Total korban yang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi susur sungai SMPN 1 Turi ini mencapai sepuluh orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.