Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pawang Diturunkan Usir Harimau Sumatera yang Berkeliaran di Desa Singgersing

Sarwani ini merupakan satu-satunya sosok pawang harimau yang kerap dipakai jasanya oleh BKSDA

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pawang Diturunkan Usir Harimau Sumatera  yang Berkeliaran di Desa Singgersing
Dokumen BKSDA Subulussalam
SARWANI Sabi alias Kek Carwani pawang harimau yang digunakan Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam melakukan ritual mengusir harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam beberapa waktu lalu 

TRIBUNNEWS, SUBULUSSALAM - Tim Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam telah melakukan pengusiran terhadap harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang beberapa waktu lalu berkeliaran di perkebunan hingga permukiman masyarakat Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat.

Pengusiran dilakukan dengan bantuan ritual pawang harimau yang khusus didatangkan oleh BKSDA ke lokasi, Minggu (23/2/2020).

Staf BKSDA Aceh wilayah II Subulussalam, Zainal Wahyudi yang konfirmasi Serambi, Senin (24/2), mengatakan, pengusiran melalui proses ritual yang dipimpin pawang harimau, Sarwani Sabi alias Kek Carwani.

Dia memimpin doa dalam prosesi ritual itu.

”Pakai jasa pawang harimau. Pawang ini sudah terkenal sampai ke luar Aceh,” kata Zainal.

Dikatakan, proses ritual dilakukan antara lain dengan cara menanam pohon asam kecombrang atau kincung--Cikala dalam bahasa setempat--di lokasi kebun masyarakat yang jejak harimau ditemukan.

Pohon itu juga ditanam di sekitar lokasi ternak dimangsa.

Baca: 2 Ekor Harimau Sumatera Intai Penjaga Alat Berat Kebun Sawit di Pelalawan

Baca: Harimau Teror Warga Desa Singgersing, Terlihat Hanya Berjarak 20 Meter dari Rumah

Berita Rekomendasi

Akar pohon kecombrang diasapi dulu dengan kemenyan, lalu ditanam.

Selain itu, turut pula digelar doa bersama di kebun penduduk.

Sejauh ini, kata Zainal, mereka belum mendapatkan laporan apakah harimau masih berkeliaran atau telah mereda.

Pihak BKSDA, menurut Zainal, sedang memantau dan menunggu laporan masyarakat apakah sudah aman dan harimau tidak lagi berkeliaran di perkebunan penduduk sebagaimana sebelumnya terjadi.

Zainal menambahkan, berdasarkan pengalaman sebelumnya ritual ini ampuh mengusir harimau.

Sarwani ini merupakan satu-satunya sosok pawang harimau yang kerap dipakai jasanya oleh BKSDA.

Baca: Jokowi Minta APBD Aceh Bermanfaat dan Bisa Dirasakan Rakyat

Baca: Harimau Pemangsa Enam Warga Muaraenim Itu Akhirnya Tertangkap Saat Dijebak Dengan Umpan Kambing

Bukan hanya Aceh, Sarwani juga telah beberapa kali melakukan ritual pengusiran harimau hingga ke Riau.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas