Seruan Moral Profesor Unnes Terkait Pemberhentian Dosen, Suara Profesor Terbelah
Menanggapi kondisi integritas akademik yang ada di Universitas Negeri Semarang (Unnes), beberapa profesor menyatakan seruan moral.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Menanggapi kondisi integritas akademik yang ada di Universitas Negeri Semarang (Unnes), beberapa profesor menyatakan seruan moral.
Seruan itu juga mengajak seluruh civitas akademika Unnes untuk dapat membedakan persoalan pribadi dengan institusi.
Satu di antara profesor yang menyatakan sikap adalah Prof Dr Bambang BR.
"Kampus itu tempat suci orang mencari ilmu."
"Maka, kalau ada masalah, apalagi terkait integritas, kami kira sebagai profesor harus mengambil sikap sebagai tanggung jawab gelar akademik tertinggi di sebuah universitas."
"Tentu, turut pula diikuti oleh seluruh civitas akademika," kata dia kepada Tribunjateng.com, Selasa (25/2/2020).
Dia menambahkan, tidak hanya nama-nama yang tercantum yang mempunyai tanggung jawab, melainkan seluruh profesor yang ada di Unnes.
"Profesor di Unnes itu bukan hanya kami."
"Maka kami juga mengajak profesor yang lain untuk bersikap mengenai kondisi integritas akademik yang sudah memprihatinkan ini," ajak Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Unnes itu.
Dia menambahkan, seruan moral tersebut merupakan respons atas dinamika terakhir di perguruan tinggi tempat mereka mengabdi.
Para profesor itu merasa terpanggil, bukan pada tingkat teknis melainkan pada level normatif.
"Kami berharap Unnes segera tercerahkan. Hal-hal yang masih bersifat menggantung segera mendapatkan ketetapan," tambahnya.
Bagi dia, ini momen yang tepat untuk seluruh komponen yang ada di Unnes untuk bahu-membahu demi kejayaan universitas ini.
"Banyak potensi yang Unnes punya. Sungguh sayang jika tidak dioptimalkan," tandasnya.
Berikut kutipan seruan moral tersebut.
Seruan Moral Profesor Universitas Negeri Semarang (Unnes)
Mencermati dinamika akhir-akhir ini di Universitas Negeri Semarang (Unnes), kami para profesor Unnes menyampaikan seruan moral sebagai berikut.
1. Menyatakan prihatin atas perkembangan terakhir Unnes terkait dengan gencarnya pemberitaan yang menyangkut persoalan integritas akademik.
2. Mengajak seluruh unsur, baik pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa untuk dapat memisahkan persoalan pribadi dengan persoalan Unnes sebagai institusi.
3. Menyerukan kepada seluruh unsur pimpinan Unnes untuk menjunjung tinggi prinsip ketaatan pada asas tata kelola universitas yang baik dan menghormati norma-norma akademik.
4. Mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan lembaga terkait yang berwenang untuk mengambil langkah-langkah efektif guna menjaga maruah Unnes sebagai lembaga perguruan tinggi.
Demikian seruan ini kami sampaikan, semoga maruah akademik Universitas Negeri Semarang senantiasa terjaga.
Semarang, 25 Februari 2020
1. Prof Dr Etty Soesilowati, MSi.
2. Prof Dr Joko Widodo, MPd.
3. Prof Dr Bambang BR, MSi.
4. Prof Dr Suyahmo, MSi.
5. Prof Dr Tri Marhaeni Pudji Astuti, MHum.
6. Prof Dr Hartono, MPd.
7. Prof Dr Haryono, MPsi.
8. Prof Dr Teguh Supriyanto, MHum.
9. Prof Dr Ir Saratri Wilonoyudho, MSi.
10. Prof Dr Subyantoro, MHum.
11. Prof Dr P Eko Prasetyo, SE., MSi.
Keberatan
Namun di sisi lain, pandangan berbeda disampaikan Ketua Majelis Profesor Unnes Prof Dr Mungin Eddy Wibowo.
Dia menyatakan, seruan moral itu bersifat pribadi dari beberapa personel profesor Unnes.
Sebagai Ketua Majelis Profesor Unnes, pihaknya tidak bertanggung jawab atas isi seruan tersebut.
“Majelis Profesor memiliki data, tidak semua profesor yang tercantum dalam seruan tersebut menyetujui seruan tersebut,” tulis Prof Mungin.
Lebih lanjut Prof Mungin menyampaikan, Majelis Profesor Unnes fokus pada pengembangan keilmuan.
Yaitu publikasi ilmiah, seminar keilmuan, membuat jurnal ilmiah, book charter dan lainnya.
Itu diutarakannya melalui Kepala Humas Unnes, Muhamad Burhanudin.
Termasuk juga pernyataan keberatan dari Prof Dr Suyahmo.
Profesor dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unnes itu merasa keberatan namanya dicatut dalam Seruan Moral yang dibuat sejumlah profesor.
Dalam keterangan resmi bermaterai, Prof Suyahmo mengatakan, dia menolak namanya dicantumkan dalam seruan tersebut.
Selain menolak seruan tersebut, dia mengaku siap menuntut pihak yang mencatut namanya.
"Saya siap menuntut pihak yang mencatut nama saya yang berpotensi mencemarkan nama baik saya dan institusi," tulisnya. (Muhammad Sholekan)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Seruan Moral Profesor Unnes, Prof Suyahmo Berkeberatan Namanya Dicatut, Bakal Ajukan Tuntutan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.