Update: Terduga Virus Corona di RSUP Kariadi Semarang ternyata Meninggal Karena Penyakit Ini
Pasien tersebut meninggal saat menjalani perawatan intensif di Ruang Isolasi ICU RSUP dr Kariadi Semarang.
Editor: Hendra Gunawan
"Kenapa kami anggap positif? Karena kami melindungi diri dan petugas-petugas kesehatan."
"Katakanlah, seperti teman-teman kami yang dipulangkan dari China itu."
"Walaupun secara fisik mereka sehat, petugas tetap ditangani atau diperlakukan sama."
"Misal di ruang isolasi, petugasnya dengan pakaian khusus. Tujuannya untuk mencegah kalau misalnya itu terbukti infeksi," tuturnya.
Bagi dia, petugas perlu selama 24 jam penuh menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar.
"Jadi setiap shif mereka memakai APD. Sampai pasien meninggal pun, prosesnya kami samakan dengan pasien-pasien yang dianggap positif."
"Sampai kemudian sehari setelah meninggal hasilnya keluar dan negatif. Kalau negatif, kami yang melakukan penanganan," tambahnya.
Secara prosedur, khusus ODP dilakukan pemantauan selama 14 hari seperti dikarantina.
Yakni di rumah tidak boleh bergaul dengan orang lain.
Hal itu menurut dr Agus, untuk menjaga agar yang berada di lingkungan sekitar tidak mudah tertular.
Karena masa inkubasi adalah 14 hari.
"Jadi terkait pasien yang meninggal dunia itu, awal masuk rumah sakit kami sudah memberi informasi kepada keluarga agar tidak berkunjung menengok."
"Proses memberikan pengertian kepada keluarga ini yang sulit sebenarnya bagi kami."
"Yakni, bagaimana kami menjelaskan kepada keluarga, melarang keluarga mendampingi yang lagi sakit."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.