Kisah Pilu Febri Si Manusia Kayu Asal Salatiga, Bangkit jadi Youtuber Setelah 17 Tahun Terbaring
Keracunan makanan pada tahun 2003 silam mengubah kehidupan Febri Sapto Muatno.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Keracunan makanan pada tahun 2003 silam mengubah kehidupan Febri Sapto Muatno.
Keracunan makanan yang dialaminya saat itu membuat warga Jalan Pramuka RT 8/RW 5, Krajan, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga ini mengalami kelumpuhan.
Sudah sekitar 17 tahun Fabri akhirnya hanya bisa terbaring di atas kasur.
Pendengarannya pun menurun, sehingga jika ingin berkomunikasi harus menulis di ponsel, kemudian dia membaca dan baru bisa menjawab.
Tubuhnya kaku seperti manusia kayu.
"Tubuh terasa kaku, seperti kayu. Kalau untuk bergerak sakit. Kaki bisa bergerak tapi tidak bisa diangkat. Kalau tangan masih bisa, tapi tidak bisa menggenggam," ujar Febri saat ditemui di kediamannya, Selasa (25/2/2020).
Orangtua Febri, Taryono menjelaskan, sebelum keracunan makanan, Febri kala SMP pernah jatuh dalam posisi terduduk.
Selama beberapa saat dia mengonsumsi obat penghilang rasa sakit.
"Mungkin efek dari obat itu dan keracunan itu, Febri sekarang kondisinya seperti ini," kata Taryono.
Taryono juga mengalami gangguan pendengaran.
Dia sehari-hari menjadi buruh di pabrik penggilingan tahu di kawasan Kalitaman.
Meski terbaring di kasur, Febri mengaku menjaga kebersihan secara mandiri.
"Jika kencing saya pakai botol, dan buang air besar saya taruh di plastik. Badan saya miringkan," ujarnya.
Semua ini dilakukannya agar dia tetap bisa menjalankan shalat lima waktu dalam keadaan bersih.