Kisah Polisi Batal Menangkap Pencuri Susu dan Membayari Barang yang Dicuri, Ini Cerita di Baliknya
Sebuah video berdurasi sekitar 5 menit 18 detik yang diunggah pertama kalinya oleh akun PoLenTir Channel membuat kalangan nitizen iba.
Editor: Hendra Gunawan
Sementara itu, Bripka Windo kepada Tribunjateng.com mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pada Selasa (29/10/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Kronologis saat itu, saya sedang melakukan pelayanan SKCK di Polsek Pekalongan Selatan.
Tiba-tiba saya ditelpon oleh istri saya, melihat seorang pria paruh baya mengambil satu kardus susu berukuran 400 gram dimasukkan kedalam tas pria tersebut."
"Melihat kejadian tersebut, istri saya melaporkan dan memberikan informasi peristiwa kejadian tersebut ke salah satu pegawai minimarket," kata Bripka Windo.
Setelah dicek memang benar, didalam tas HR ada satu kerdus susu bayi.
Pihaknya, menginterogasi HR di ruang belakang minimarket.
Dalam keterangannya HR mengaku baru pertama kali melakukan tindakan tersebut.
"HR menjawab baru pertama kali mengambil susu.
Dari keterangan, HR mengambil susu tersebut karena ingat susu anaknya yang di rumahnya sudah habis, sedangkan uang yang didapatkan dari hasil berjualan es hanya Rp 45 ribu."
"Uang Rp 45 ribu tersebut digunakan untuk membeli bahan baku es gepeng," ungkapnya.
Kemudian, pihaknya juga menanyakan susu yang HR ambil, untuk campuran bahan baku es atau benar-benar untuk anaknya.
"HR menjawab, kalau susu yang diambil benar-benar untuk anak.
HR juga mengatakan kalau tidak percaya datang di rumah, jika tidak ada anak balita saya siap digorok kepalanya," tuturnya.
Guna membuktikan ucapan HR, pihaknya bersama salah satu pegawai minimarket datang ke rumah HR.
Sebelum berangkat ke rumah HR, pihaknya menyempatkan membeli tiga kotak susu.
"Kebetulan saat itu, di saku celana saya hanya ada uang Rp 110 ribu.
Saya membelinya, untuk dibawa dan akan di serahkan ke anak HR jika memang benar ada balita."
"Ternyata, memang benar di rumah ada bayi umur 6 bulan dan 1,5 tahun lagi tidur.
Lalu, saya serahkan susu tersebut kepada HR," ujarnya.
Kemudian, pihaknya mengajak HR kembali ke minimarket untuk meminta maaf kepada pegawai minimarket.
Saat disinggung mengenai hukuman yang diterapkan, pihaknya sengaja tidak membawa HR ke Polsek, karena ia lebih mengedepankan asas kemanusiaan.
"Saya melihat langsung kondisi keadaan yang sebenarnya.
Lalu, tindakan yang dilakukan HR adalah pencurian ringan dan masih diatasi secara kekeluargaan."
"Melihat hal itu, hati nurani saya tersentuh yang melihat seorang bapak rela mengambil susu untuk kelangsungan hidup anaknya," pungkasnya.
Bripka Windo juga berpesan kepada HR untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya.
"Sampai hari ini, komunikasi saya dengan HR terus terjaga.
Bahkan, saya menganggap HR seperti bapak saya sendiri," tambahnya. (Indra Dwi Purnomo)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ini Cerita Sebenarnya Pria di Pekalongan Curi Sekotak Susu Demi 2 Anak Balitanya