Kapal Pesiar Dream Cruise Tak Boleh Berlabuh di Perairan Lagoi Bintan Hingga 28 Maret 2020
Kapal pesiar Dream Cruise untuk sementara tidak berlabuh di perairan Lagoi, Teluk Sebong, Kabupaten Bintan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Kapal pesiar Dream Cruise untuk sementara tidak berlabuh di perairan Lagoi, Teluk Sebong, Kabupaten Bintan.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Klas I Tanjunguban, Fahrin Riza, menuturkan, kapal pesiar Dream Cruise yang biasa masuk setiap akhir pekan sudah tidak lagi melakukan kegiatan sampai dengan 28 Maret 2020.
Fahrin menyebutkan, virus corona tidak hanya berdampak pada kapal pesiar.
Keberangkatan kapal yang biasa mengangkut sekitar 2 ribu wisatawan tujuan Lagoi-Singapura di Pelabuhan Bandar Bentan Telani (BBT) Lagoi juga dikurangi dari biasanya 8 kali keberangkatan menjadi 4 kali keberangkatan setiap hari.
Penurunan keberangkatan ini dampak dari larangan pemerintah Singapura yang melarang warganya bepergian ke luar negeri.
Virus Corona (Covid-19) saat ini sudah menjadi perhatian sejumlah negara di tingkat internasional.
Pasalnya, virus ini bukan hanya melanda Wuhan, China saja. Sejumlah negera besar juga ikut terjangkit, termasuk di Indonesia.
Sehingga untuk mengantisipasi wabah virus ini kian melanda dan masuk di Indonesia, kapal pesiar Dream Cruise yang biasa mengangkut lebih kurang 2 ribu wisatawan untuk sementara tidak berlabuh di perairan Lagoi, Teluk Sebong, Kabupaten Bintan.
Baca: BMKG: Terjadi 779 Kali Gempa Tektonik di Indonesia pada Bulan Februari, 76 Kali Dirasakan Masyarakat
Baca: Kunjungi Freeport, Bamsoet Tegaskan Freeport Harus Beri Kesejehteraan Rakyat Papua
"Kami sudah diberi informasi, untuk sementara tidak ada kegiatan sampai 28 Maret 2020," ujarnya, Kamis (5/3/2020).
Ia mengungkapkan, Pelabuhan Bintan Lagoon Resort (BLR), Lagoi, sudah lama tutup sejak musim angin utara sampai saat ini.
"Tutup sejak (musim angin) utara dan akan dilanjutkan sampai Maret namun sampai sekarang masih tutup," ucapnya.
Dalam mengantisipasi Covid-19 di Bintan, Fahrin menjelaskan sudah ada tim terpadu yang dibentuk untuk mengantisipasi kapal-kapal yang terindikasi virus Corona.
"Tim terpadu di antaranya Bea Cukai, Imigrasi, Karantina Kesehatan Pelabuhan dan Syahbandar," ujarnya.
Fahrin juga menambahkan, setiap pelabuhan juga dipasang thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang yang diduga terpapar virus Corona ini.
Baca: Rumah Tangga Laudya Cynthia Bella Diterpa Isu Tak Sedap, Eks Engku Emran Pernah Berikan Pesan Ini
Baca: Presiden Jokowi Umumkan 4 Nama Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Ahok hingga Azwar Anas, Ini Profilnya