Demam Berdarah di NTT Tercatat 32 Orang Meninggal, 2.697 Orang Dirawat, Terbanyak di Kabupaten Sikka
Wabah DBD di NTT kian memburuk total penderita ada 32 warga meninggal dan 2.697 orang sedang dirawat akibat demam berdarah.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Wabah demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kian meningkat.
Jumlah korban terus bertambah tercatat ada 32 warga NTT yang meninggal akibat DBD.
Sementara itu, warga yang sedang dirawat akibat DBD ada 2.697 orang.
Hal itu berdasarkan data Dinas Kesehatan NTT pada Minggu (8/3/2020).
Hingga kini, jumlah penderita DBD yang tertinggi berada di Kabupaten Sikka dengan korban meninggal sebanyak 13 orang dari 1.145 jiwa.
Baca: 10 Kasus DBD Ditemukan, Pemkot Ambon: Fogging Sementara, Masyarakat Harus Jaga Kebersihan Lingkungan
Baca: Pasien DBD Membludak di RSUD Maumere NTT, Bulan Januari Kasus Mencapai 150 Lebih, 2 Anak Meninggal
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT, Erlina R Salmun memaparkan ribuan warga yang menderita DBD itu tersebar di satu kota dan 20 kabupaten.
Ia menyebut ada satu kabupaten yang terbebas dari demam berdarah.
"Di NTT, hanya Kabupaten Sumba Tengah yang bebas DBD," ujar Erlina kepada Kompas.com, Minggu.
Berikut rincian jumlah penderita demam berdarah di NTT:
Kota Kupang: 5 orang meninggal, 425 orang dirawat.
Kabupaten Alor: 3 orang meninggal, 246 orang dirawat.
Kabupaten Lembata: 2 orang meninggal, 175 orang dirawat.
Kabupaten Kupang: 2 orang meninggal, 53 orang dirawat.
Baca: Virus DBD Merebak, Jumlah Kasus Setara dengan Virus Covid-19
Kabupaten Timor Tengah Utara: 2 orang meninggal, 40 orang dirawat.
Kabupaten Belu: 1 orang meninggal, 184 orang dirawat.
Kabupaten Flores Timur: 1 orang meninggal, 91 orang dirawat.
Kabupaten Rote Ndao: 1 orang meninggal, 21 orang dirawat.
Kabupaten Manggarai: 1 orang meninggal, 20 orang dirawat.
Kabupaten Manggarai Timur: 1 orang meninggal, 6 orang dirawat.
Baca: Gejala Baru Demam Berdarah Dengue (DBD) Ternyata Tidak Lagi Ditandai Bintik-bintik Merah di Kulit
Kabupaten Manggarai Barat: 70 orang dirawat.
Kabupaten Ende: 38 orang dirawat.
Kabupaten Timor Tengah Selatan: 42 orang dirawat.
Kabupaten Sabu Raijua: 32 orang dirawat.
Kabupaten Nagekeo: 23 orang dirawat.
Kabupaten Sumba Barat Daya: 26 orang dirawat.
Baca: DBD Serang 30 Warga Alor, Anggota DPRD NTT serta Dinas Kesehatan Lakukan Rapat Bersama
Kabupaten Malaka: 22 orang dirawat.
Kabupaten Ngada: 11 orang dirawat.
Kabupaten Sumba Timur: 8 orang dirawat.
Kabupaten Sumba Barat: 4 orang dirawat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dominikus Minggu Mere mengatakan pihaknya mengirim 10 dokter ke Kabupaten Sikka untuk menangani DBD di wilayah tersebut.
Baca: Korban DBD Asal Nuaria Dirujuk dalam Kondisi Syok hingga Tak Tertolong, Ini Tanggapan Dinkes Sikka
"Kami sudah kirim sembilan orang dokter."
"Besok kami kirim lagi satu orang dokter yang siap membantu menangani DBD di Kabupaten Sikka," ungkap Dominikus Minggu Mere, kepada Kompas.com, Senin (2/3/2020).
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka meminta tenaga medis tambahan dan dikirimkan sebanyak 10 dokter.
Menurut Dominikus, penanganannya untuk lebih intens terutama di Kabupaten Sikka karena jumlah penderitanya paling banyak di NTT.
Ia berujar dalam penanganan di Kabupaten Sikka, pihaknya juga sudah mengirimkan beberapa tim.
Baca: Pasien Membludak di RSUD Maumere dan RS St.Gabriel, Begini Tanggapan Dinkes Sikka Soal KLB DBD
Baca: Kabupaten Sikka ditetapkan dalam status KLB DBD, Anak Umur 12 Tahun Meninggal Dunia di RS Lela
"Kita sudah kirim dua tim dari provinsi. Tim dari pusat juga sudah dikirim ke Kabupaten Sikka," kata dia.
Lebih lanjut, pihaknya terus berkoordinasi secara intensif dengan Kabupaten Sikka untuk menangani DBD hingga rampung.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sikka, NTT terkait wabah DBD memperpanjang masa Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak Sabtu (22/2/2020).
Masa KLB DBD diperpanjang Kabupaten Sikka sebanyak tiga kali.
Langkah Pemerintah Kabupaten Sikka tersebut dilakukan karena jumlah penderita demam berdarah terus meningkat pada Februari 2020.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.