Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KKB Teror Warga Tembagapura, Mendagri Instruksikan Pemda Beri Bantuan ke Timika

Merespon hal tersebut, Menteri dalam negeri (Mendagri), Tito Karnavian memberikan arahan kepada Pemerintah Daerah (Pemda)

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in KKB Teror Warga Tembagapura, Mendagri Instruksikan Pemda Beri Bantuan ke Timika
Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami
Menteri dalam negeri (Mendagri), Tito Karnavian, Senin (9/3/2020) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, membuat warganya ketakutan dan harus dievakuasi ke Kota Timika.

Merespon hal tersebut, Menteri dalam negeri (Mendagri), Tito Karnavian memberikan arahan kepada Pemerintah Daerah (Pemda).

Satu di antaranya agar Pemda memberikan bantuan kepada para pengungsi yang ada di Timika.

"Untuk mereka-mereka yang sekarang mengungsi di Timika, agar diberikan bantuan makan, tempat tinggal yang baik,"ujar Mendagri, Senin (9/3/2020) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta.

Menurutnya, kehadiran KKB berkaitan dengan masalah keamanan.

Oleh karena itu, ia meminta Pemda melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat papua.

Berita Rekomendasi

"Kalau ada sesuatu yang disampaikan, sampaikan lewat pemerintah setempat lewat mekanisme yang ada," ujar Menteri Tito.

Tujuannya agar meredam kelompok-kelompok tersebut tidak melakukan tindak kekerasan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

"Kita tidak boleh membiarkan adanya kekerasan, pelanggaran hukum, seperti pembunuhan dan lain-lain. pasti juga akan ditindak tegas itu," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 258 warga dari Kampung Banti 1, Banti 2, dan Opitawak, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, dievakuasi ke Kota Timika sejak Jumat (6/3/2020).

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, warga sekitar Utikini dan Opitawak, Distrik Tembagapura, diungsikan karena takut pada aksi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata atau KKB.

"Warga minta untuk diungsikan akibat meningkatnya insiden penembakan yang dilakukan KKB di sekitar Distrik Tembagapura," kata Irjen Waterpauw, Jumat (6/3/2020) malam.

Diterangkan, warga yang diungsikan ke Timika sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Kapolda Papua: KKB akan kami tangani

Setidaknya 1.572 warga pergi meninggalkan Distrik Tembagapura ke Timika agar terhindar dari gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Berdasarkan data dari Polda Papua, pada Jumat (6/3/2020) ada 258 jiwa terdiri dari 122 dewasa dan 136 anak-anak yang keluar dari Desa Waa Banti, Tembagapura.

Baca: Kapolda Papua Temui 917 Pengungsi Akibat Gangguan KKB di Tembagapura Mimika

Sabtu (7/3/2020) sebanyak 702 jiwa warga Desa Kimbeli dan Kali Kabur terdiri dari 536 dewasa dan 166 anak-anak keluar dari Tembagapura.

Minggu (8/3/2020), 612 jiwa warga Desa Banti dan sekitarnya juga pergi keluar dari Tembagapura.‎

Dan hari ini, Senin (9/3/2020) masih ada warga yang pergi dari Tembagapura menuju Timika.

Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw mengatakan sebagai aparat keamanan yang bertanggung jawab pada keselamatan ‎masyarakat.

Pihaknya sungguh-sungguh akan menindak tegas KKB yang jelas-jelas telah menganggu ketenangan warga Papua.

"Kami minta izin dan doa untuk menghadapi mereka (KKB).‎ Biarlah kami yang tangani untuk kelompok KKB tidak lagi menganggu masyarakat," tuturnya di Halaman Gereja Rehobot, Kab Mimika, Senin (9/3/2020).

Baca: Diteror KKB, 900 Warga Tembagapura Dievakuasi ke Timika

Mantan Kapolda Sumut ini mengaku tidak segan melakukan tindakan tegas dan terukur pada KKB karena selain warga, sudah banyak pula anggota Polri dan TNI yang menjadi korban penembakan KKB.

"‎Kita akan lakukan tindakan tegas terukur karena mereka menggunakan senjata api. Sudah banyak anggota kami dan masyarakat juga jadi korban. Kepolisian bersama TNI, Pemda dan para tokoh akan berusaha menyelesaikan kasus ini dengan baik," tambahnya.

Warga diteror

Kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, kembali berulah.

Tak hanya menyerang aparat keamanan, warga di daerah tersebut juga tak luput menjadi sasaran teror.

Karena itu, ratusan warga di daerah tersebut akhirnya memilih untuk mengungsi ke Timika, mencari tempat yang lebih aman.

Alasannya, karena warga merasa terancam keselamatannya akibat teror yang dilakukan KKB saat ini.

"Karena KKB sempat meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," kata Paulus seperti rilis yang diterima, Sabtu (7/3/2020).

Menurut Paulus, ratusan warga yang saat ini telah mengungsi tersebut berasal dari empat kampung, yakni Kampung Longsoran, Batu Besar, Kimbeli, dan Kampung Wa Banti.

Baca: Banyak Mengandung Rempah, Benarkah Nasi Padang Bisa Cegah Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli Gizi

Baca: Balita Dibunuh Remaja 16 Tahun, Begini Curhat Pilu Ibu Korban, Merasa Sang Putri Masih Ada

Sementara untuk memastikan keamanan, Waterpauw bersama dengan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab terjun ke lokasi untuk meninjau situasi di Mimika.

Aparat keamanan, lanjut dia, siap melakukan pengamanan dan melumpuhkan KKB yang melakukan teror di daerah tersebut.

Pos TNI sudah siaga serangan susulan

Rabu (4/3/2020), Pos TNI di Banti, Distrik Tembagapura ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Melansir Kompas.com, menurut Komandan Korem 174/ATW Brigjen Agus Rauf, tidak ada prajurit yang terluka dalam penyerangan tersebut.

Agus menambahkan, saat ini anggota TNI telah bersiaga untuk mengantisipasi serangan susulan dari KKB.

"Anggota saat ini bersiaga guna mengantisipasi penembakan yang dilakukan KKB," kata Brigjen Rauf di Timika, Kamis, seperti dilansir dari Antara.

Selain itu, Agus mengatakan, anggota TNI di Pos Banti bertugas dalam pengamanan daerah rawan (satgas pam rahwan).

Menurut Danrem 174 Merauke tersebut, KKB dari berbagai wilayah di Pegunungan Tengah Papua terindikasi sudah berada di sekitar Tembagapura.

Selain menembaki pos TNIKKB juga menembaki Polsek Tembagapura.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengakui, situasi keamanan di Tembagapura, khususnya wilayah operasional PT. Freeport, saat ini relatif aman.

"Saat ini situasi kamtibmas di Tembagapura masih relatif aman dan terkendali," katanya, seperti dilansir dari Antara. 

Waterpauw juga menjelaskan, ada indikasi KKB berupaya masuk areal PT. Freeport.

Untuk itu, pihaknya memperketat pengamanan di sejumlah wilayah di Tembagapura.

Selain berupaya masuk ke areal PT. Freeport, saat ini KKB dari berbagai wilayah di pegunungan sudah berkumpul dengan membawa senjata api yang mereka miliki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas