TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini sebuah video aksi pelecehan menjadi viral di jagat maya.

Rupanya kejadian tersebut berasal dari sebuah SMK di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bolmong Farida Mooduto menanggapi aksi tersebut.

Baca: VIRAL Video Pelecehan Siswi SMA Beramai-ramai, Tim Siber Kepolisian dan Pemerintah Telusuri Lokasi

Menurut Farida, pihaknya sudah mengklarifikasi kejadian itu ke Kepala sekolah SMK tersebut.

"Ia membenarkan hal itu. Dirinya tahu setelah dilapori bagian kesiswaan," kata Farida, melansir melalui Tribun Manado.

Farida mengatakan, pihaknya akan turun ke SMK tersebut bersama dengan pihak Polres Bolmong.

Pelaku sedang diperiksa polisi

Sementara itu, Kapolres Bolmong AKBP Indra Pramana sudah menindaklanjuti kasus pelecehan tersebut.

Menurut Indra, pihaknya saat ini sedang memeriksa para pelaku di Polsek Bolang pada Selasa (10/3/2020).

Baca: Maraknya Aksi Perundungan atau Bullying di Sekolah Coreng Dunia Pendidikan, Psikolog Ungkap Penyebab

"Saat ini sedang kami periksa, sedang didalami, untuk keterangan lebih lengkap nanti kami sampaikan," ungkap Indra kepada Tribunnews.com, Selasa (10/3/2020) pagi.

Diketahui sebelumnya aksi pelecehan tersebut dilakukan  oleh empat orang remaja.

Mereka melakukan tindak pelecehan terhadap seorang siswi SMA.

Tampak dalam video amatir yang beredar, pelaku merupakan empat orang remaja.

Di antaranya tiga laki-laki dan seorang perempuan.

Sang perempuan terlihat memegangi kaki dan tangan seorang korban.

Salah seorang pelaku, yang mengenakan pakaian berwarna hitam memegangi area tangan kanan korban.

Baca: Ramai Bullying di Sekolah, Pengamat Jelaskan Cara Antisipasi Agar Anak Tak jadi Pelaku Bully

Korban sempat berusaha melawan dengan menggerakkan badannya.

Ia menahannya dengan kaki kirinya yang terlihat menggunakan kaos kaki berwarna hitam.

Mirisnya, seorang teman perempuan yang ikut memegangi korban tampak tertawa lepas.

Beberapa kali terdengar minta ampun.

Pelaku perempuan tampak senang dengan apa yang dialami temannya.

Korban yang mengenakan kain untuk membekap mulutnya itupun terdengar meronta.

Tapi hal itu tidak menyurutkan niat para pelaku untuk melecehkan korban.

Pelaku yang berada di sisi kepala korban, malah terlihat beberapa kali memukuli mulut korban agar jangan menangis dan berisik.

Bahkan salah satu pelaku sempat berusaha membuka pakaian korban.

Tapi, hal itu dihalangi oleh pelaku yang merekam kejadian itu menggunakan telepon seluler.

"Eh, jangan-jangan," terdengar suaranya.

Setelah puas melecehkan korban selama 20 detik, para pelaku kemudian melepaskan korban sambil tertawa lepas.

(Tribunnews.com/Maliana, Tribunmanado.com/Arthur Rompis)