FAKTA Pasutri Bunuh Diri di Malang: Dugaan Motif hingga Begini Isi Pesan Surat Wasiat untuk Anaknya
FAKTA Pasutri Bunuh Diri di Malang: Dugaan Motif hingga Begini Isi Pesan Surat Wasiat untuk Anaknya
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
“Fe, Yo, Ve Kabeh Sak Darah Daging seng rukun. ojo tukaran (Fe, Yo, Ve jadilah saudara yang rukun. Jangan bertengkar.”
Selain itu sang ayah juga menyinggung soal jenazahnya yang tak mau diautopsi
“Ojo oleh diotopsi ibu iklas bapak iklas anak2 ku seng pinter. (Jangan diautopsi. Ibu dan bapak ikhlas. Anak-anakku yang pintar ya.)"
Baca: VIRAL Pasutri Bunuh Diri Tinggalkan Surat: di Dompet Bapak Ada Uang, Maaf Nak, Jaga Adikmu Baik-baik
Baca: Pengacara Bocah yang Dibunuh ABG Harap Pelaku Tak Bebas, Karni Ilyas: Enggak Ada yang Bisa Usir
4. Menolak diotopsi
Sri Widya Ningsih menambahkan adanya surat wasiat yang berbunyi korban tak ingin diotopsi membuat keluarga percaya akan surat tersebut.
"Tadi kenapa tidak mau divisum dan dibuatkan surat pernyataan, dengan tanda tangan kepala desa untuk tidak dilakukan otopsi."
"Kami juga tidak tau, karena mulut korban (YI) ada buihnya."
"Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Sri.
5. Minta dimakamkan satu liang lahat
Di lembaran lain, JW meminta agar keduanya dikubur dalam satu liang lahat yang sama.
"Jadikan kami satu liang lahat"
Ditemukan pula permintaan untuk tidak dilakukan autopsi terhadap JW dan YI.
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.