FAKTA Pasutri Bunuh Diri di Malang: Dugaan Motif hingga Begini Isi Pesan Surat Wasiat untuk Anaknya
FAKTA Pasutri Bunuh Diri di Malang: Dugaan Motif hingga Begini Isi Pesan Surat Wasiat untuk Anaknya
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Kisah pasangan suami istri berinisial JW (42) dan YI (38) diduga tewas bunuh diri.
JW dan YI ditemukan sudah tak bernyawa di rumahnya di Desa Petungrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Selasa (10/3/2020) pukul 08:30 WIB.
Pasutri ini diduga bunuh dengan cara yang berbeda.
Saat ini polisi masih mencari petunjuk baru penyebab pasutri ini memutuskan untuk mengakhiri hidup secara bersamaan.
Berikut fakta-fakta terkait kasus pasutri bunuh diri yang dikutip dari suryamalang.com:
1. Bunuh diri dengan cara berbeda
Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) 0818/08 Wagir, Kapten Inf. Sunyoto mengatakan, Joko Waluyo meninggal karena gantung diri.
Sedangkan istrinya, Yuli Irawati diduga meminum racun.
Peristiwa pertama kali diketahui oleh pihak keluarga
"Diduga istrinya (YI) minum racun. Sedangkan suaminya gantung diri," ujar Sunyoto yang dikutip dari Suryamalang.com.
Hal ini terlihat dari jenazah YI yang ditemukan dalam keadaan mulut berbui.
Meskipun begitu, pihak kepolisian belum menemukan racun yang diduga diminum Yl.
Baca: Sering Nonton Film Horor, Remaja Pembunuh Bocah Diduga Punya Pikiran Ekstrem hingga Rencana Membunuh
Baca: Jika Remaja Pembunuh Bocah Dinyatakan Gangguan Jiwa, Keluarga Korban Ingin Pelaku Pindah Rumah
2. Dugaan Motif
Kapolsek Wagir, AKP Sri Widya Ningsih menerangkan dugaan motif keduanyan bunuhg diri lantaran perceraian.
Pasalnya perceraian kedua korban diputuskan hari ini.
Dalam kasus perceraian tersebut diduga adanya orang ketiga menjadi penyebab retaknya hubungan rumah tangga korban.
"Diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga. Karena proses cerai."
"Hari ini sebenarnya putusan terakhir sidang di pengadilan," tutur Sri, Selasa (10/3/2020).
Hingga saat ini pihak polisi belum bisa menjelaskan secara pasti penyebab keduanya bisa tewas.
3. Pesan dalam surat wasiat
Kemudian pihak kepolisian menemukan sejumlah surat wasit di saku celana JW.
Saat itu ditemukan 3 lembar surat wasiat yang berbahasa jawa untuk sang anak.
Surat pertama ditujukan kepada anak korban yang berinisial Yo.
Isi surat pertama itu yaitu JW minta Yo agar menjaga para saudaranya.
“Yo, nok dompet e bapak ono duit kanggo kepentingan dino iki, sepurane. (Yo, di dompet bapak ada uang untuk kepentingan hari ini. Maaf).”
“Sepurane le yo titip jogo adike. Tolong jogo apik-apik yo le (Maaf ya nak, titip jaga adik. Tolong jaga baik-baik ya).”
Selanjutnya ia juga menuliskan sebuah pesan yang meminta agar anak-anaknya saling menjaga satu sama lain.
“Ag, tolong jaga mak yah. (Ag, tolong jaga mak ya).”
“Fe, Yo, Ve Kabeh Sak Darah Daging seng rukun. ojo tukaran (Fe, Yo, Ve jadilah saudara yang rukun. Jangan bertengkar.”
Selain itu sang ayah juga menyinggung soal jenazahnya yang tak mau diautopsi
“Ojo oleh diotopsi ibu iklas bapak iklas anak2 ku seng pinter. (Jangan diautopsi. Ibu dan bapak ikhlas. Anak-anakku yang pintar ya.)"
Baca: VIRAL Pasutri Bunuh Diri Tinggalkan Surat: di Dompet Bapak Ada Uang, Maaf Nak, Jaga Adikmu Baik-baik
Baca: Pengacara Bocah yang Dibunuh ABG Harap Pelaku Tak Bebas, Karni Ilyas: Enggak Ada yang Bisa Usir
4. Menolak diotopsi
Sri Widya Ningsih menambahkan adanya surat wasiat yang berbunyi korban tak ingin diotopsi membuat keluarga percaya akan surat tersebut.
"Tadi kenapa tidak mau divisum dan dibuatkan surat pernyataan, dengan tanda tangan kepala desa untuk tidak dilakukan otopsi."
"Kami juga tidak tau, karena mulut korban (YI) ada buihnya."
"Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Sri.
5. Minta dimakamkan satu liang lahat
Di lembaran lain, JW meminta agar keduanya dikubur dalam satu liang lahat yang sama.
"Jadikan kami satu liang lahat"
Ditemukan pula permintaan untuk tidak dilakukan autopsi terhadap JW dan YI.
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa/Miftah) (Suryamalang.com/Raras Surya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.