Oknum Guru di Binjai Bawa Kabur Siswinya, Pernah Cabuli Siswi lainnya
Oknum guru di SMP Kota Binjai berinisial BAP sudah tidak masuk kerja untuk mengajar.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BINJAI - Oknum guru di SMP Kota Binjai berinisial BAP sudah tidak masuk kerja untuk mengajar.
BAP diduga kabur setelah mengetahui dirinya dilaporkan orangtua korban (S) ke Polres Binjai atas dugaan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur.
Hal tersebut diketahui dari Kepala Sekolah terkait, CH yang menyampaikan bahwa bawahannya sudah tidak masuk mengajar sebagai guru bimbingan konseling.
Selain menghilang, diduga seorang siswi dibawa kabur juga olehnya.
Katanya, orangtua korban telah mengetahui aksi mesum pelaku dari murid lain dan merupakan teman korban, MAK (inisial samaran).
Baca: Tiara Idol Kabarnya Punya Kekasih, Dul Jaelani Minta Maaf, Anak Bungsu Maia Estianty Patah Hati?
Baca: POPULER: Hasil Autopsi Jenazah Anak Karen Pooroe Keluar, Ditemukan Adanya Patah Tulang dan Sendi
Baca: Hasil Liga Champions RB Leipzig vs Tottenham: Kalah 3-0, Mourinho Belum Menang di 6 Laga Terakhir
"Saya sudah pernah panggil dia (oknum guru). Awalnya enggak mengakui, namun akhirnya mengakui pencabulan yang dilakukannya.
Di situlah makin kuat kalau korban disetubuhi di rumah. Semoga segera ditangkaplah. Kelakuannya sangat tidak pantas sebagai guru," katanya.
"Saya tahu dari teman korban cerita. Awalnya kawan korban mengalami sakit, tapi dituduh si dia (terduga pelaku) itu pura-pura.
Padahal dia memang sakit, seperti kerasukan sampai dirukyah kawannya korban itu," kata CR di Lapangan MTQ, Jalan Bejomuna, Binjai Timur, Selasa (10/3/2020).
Teman korban MAK sempat menceritakan perilaku cabul oknum guru BAP kepada CH.
Namun, pimpinan sekolah SMP di Kota Binjai ini tetap masih tidak percaya.
"Dia (MAK) awalnya mulai ceritakan semuanya, dan MAK bisa menceritakannya karena semua diketahuinya. Soalnya, korban juga cerita yang dilakukannya bersama guru itu kepada MAK," ujar CH.
Meski sempat tak menggubris cerita MAK, CH belakang mencari tahu kebenaranya.
Kepsek CH pun menanyakan langsung kepada korban PTR (inisial samaran).