BR yang Kalap Dengan Beringas Cekik Putrinya, Delis Melewatkan Kesempatan Menyelamatkan Diri
Takdir telah menetapkan Delis Sulistina (13), siswi SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tewas di tangan BR (45), ayah kandungnya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Takdir telah menetapkan Delis Sulistina (13), siswi SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tewas di tangan BR (45), ayah kandungnya sendiri.
Dalam rekonstruksi adegan detik-detik BR mencekik Delis di sebuah rumah kosong di Jalan Laswi, tak jauh dari tempat kerja BR, sebenarnya ada peluang Delis menyelamatkan diri.
Yaitu saat BR berupaya mencekik, Delis sempat berhasil melepaskan diri dan kemudian berlari menyelamatkan diri.
Namun Delis berlari ke arah yang salah, yakni malah ke arah belakang rumah dan masuk sebuah kamar.
Tentu saja dengan mudah BR yang semakin beringas menyergapnya kembali.
Baca: Sosok Iskandar, Pria Blitar Budi Daya Alpukat Sebesar Kepala Bayi, Sekali Panen Bisa Buat Naik Haji
Baca: Usai Pemberkasan Rampung, Dua Cawagub DKI Bakal Jalani Sesi Wawancara Tertutup
Baca: Hasil Liga Eropa: Cetak Satu Gol Saat MU Kalahkan LASK 0-5, Daniel James Akhiri Paceklik 13 Laga
Andai saja saat itu Delis lari ke arah depan rumah, ia dipastikan akan langsung ke luar rumah melalui pintu depan dan berteriak meminta tolong.
Namun takdir menentukan lain.
BR kembali menyergap Delis di kamar belakang.
Selanjutnya BR menyeret Delis dan kembali mencekik Delis di tempat awal dia mencekik pertama.
Delis yang rajin salat dan mengaji di masjid tak jauh dari rumahnya, mengembuskan napas terakhirnya di tangan BR.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, mengatakan, tindakan BR mengejar Delis yang berhasil lolos dari cekikan pertama dan mencekiknya kembali itu, menandakan ada niatan BR menghabisi Delis.
"Melihat fakta dalam rekonstruksi ini, kami menambahkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana terhadap BR, dengan ancaman hukuman maksimal, hukuman mati," kata Anom seusai rekonstruksi.
Kasus pembunuhan yang menghebohkan warga Kota Tasikmalaya ini, berawal dari ditemukannya jasad Delis di dalam gorong-gorong depan sekolahnya, Senin (27/1/2020) sore.
Sejak Kamis (23/1/2020) Delis dinyatakan hilang.
Paginya ia masih berangkat sekolah, namun hingga sore belum pulang, hingga akhirnya jasadnya ditemukan di dalam gorong-gorong, Senin sore.
Jajaran Satreskrim yang melakukan penyelidikan, menemukan bukti-bukti bahwa tersangka pelakunya adalah BR.
Motifnya BR kesal Delis yang menemuinya di tempat kerjanya, Kamis (23/1) sore itu, terus merengek meminta uang untuk study tour Rp 400.000.
Malu didengar teman sekerja, BR mengajak Delis ke rumah kosong.
Di situ Delis kembali merengek. BR sempat memberi Rp 300.000 karena hanya sebesar itu yang ia punya.
Tapi Delis keukeuh minta Rp 400.000.
Akhirnya BR habis kesabaran dan mencekik Delis hingga tewas.
Pemeran Delis Mengaku Deg-degan
Polisi sudah menetapkan Budi Rahmad sebagai tersangka utama pembunuhan pada Delis Sulistina, siswi SMP Negeri 6 Tasikmalaya.
Guna mendapatkan gambaran menyeluruh kasus pembunuhan tersebut, polisi pun menggelar rekonstruksi.
Dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Delis Sulistina (13) siswi SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020), ada sosok model yang berperan sebagai Delis Sulistina.
Seperti diketahui Delis tewas dibunuh oleh BR (45) yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri di sebuah rumah kosong, Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya.
Sosok model itu adalah Sinta (17), siswi salah satu SMA swasta di Kecamatan Kawalu.
Tanpa canggung Sinta melaksanakan semua adegan dalam rekonstruksi dan harus berdekatan dengan BR.
"Sebelumnya saya bingung saat ditawari jadi pemeran Delis. Tapi setelah dibujuk akhirnya mau juga. Lagipula ini tugas mulia membantu kerja aparat negara yaitu polisi," kata Sinta, disela rekonstruksi.
Sinta didandani layaknya Delis saat peristiwa pembunuhan terjadi. Yakni mengenakan seragam pramuka, menggendong tas sekolah serta sepatu basket hitam mirip seperti yang dikenakan Delis saat itu.
Menurut Sinta, sebelum pelaksanaan rekonstruksi dirinya sudah dibekali pengetahuan seputar adegan yang harus diperagakannya.
Sehingga saat pelaksanaannya tidak canggung.
"Tapi ada beberapa adegan yang membuat saya deg-degan dan canggung. Yaitu saat dipegang tersangka dan saat harus menjulurkan kedua tangan ke bagian depan perut tersangka," ujar Sinta.
Adegan dimana kedua tangan Sinta menjulur ke perut depan BR, yaitu reka ulang saat BR membawa jasad Delis dari rumah kosong ke lokasi gorong-gorong depan sekolah di Jalan Cilembang.
"Awalnya saya ragu-ragu. Tapi ini tugas, ya akhirnya dijalani walau deg-degan. Tangan saya dikedepankan ke bagian depan perut tersangka," kata Sinta.
Semua adegan rekonstruksi yang melibatkan Sinta akhirnya selesai dan dilakukan dengan lancar.
Sejumlah adegan tertentu diganti dengan model boneka yang juga didandani seragam pramuka, menggendong tas sekolah serta mengenakan sepatu basket hitam.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Akhir Tragis Delis di Tangan Ayah, Seandainya Dia Lari ke Arah Depan Rumah,