Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA Baru Pria Serang Polisi hingga Tewas Ditembak: Sempat Tulis Status Ancaman Menebas Leher

Seorang pria tidak dikenal tiba-tiba menyerang anggota polisi dengan menggunakan senjata tajam jenis badik di Polres Kepulauan Meranti, Riau.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in FAKTA Baru Pria Serang Polisi hingga Tewas Ditembak: Sempat Tulis Status Ancaman Menebas Leher
http://www.ladbible.com
Ilustrasi penganiayaan. 3 PRT Indonesia Kabur dari Rumah Majikannya di Malaysia, Diduga Kerap Mendapat Pelecehan hingga Penganiayaan 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria tidak dikenal tiba-tiba menyerang anggota polisi dengan menggunakan senjata tajam jenis badik di Polres Kepulauan Meranti, Riau.

Terkait dengan hal itu, Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Sunarto mengatakan, pria tersebut diketahui berinisial AH.

AH merupakan warga di Jalan Perjuangan, Kota Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Mengutip dari Kompas.com, Sunarto menjelaskan, sebelum pelaku menyerang anggota polisi di Polres Kepulauan Meranti, pelaku sebelumnya memang sempat berurusan dengan polisi lalu lintas.

Ilustrasi penembakan
Ilustrasi penembakan (Shutterstock)

Namun, Sunarto menegaskan, bahwa pelaku tidak ditilang seperti diberitakan sebelumnya.

"Bukan ditilang, (tapi) diberikan peringatan," kata Sunarto.

Tulis Status di Facebook

Berita Rekomendasi

Sunarto menjelaskan, sebelum peristiwa tersebut terjadi, AH sempat menulis status di Facebook miliknya.

Dalam status itu, AH menuliskan ancaman kepada polisi.

Bahkan, pria tersebut mengancam akan menebas leher polisi.

"Beberapa jam sebelum menyerang di Mapolres Kepulauan Meranti, AH sempat mengunggah status di akun media sosial Facebook miliknya."

"Statusnya bernada ancaman terhadap polisi," kata Sunarto.

Diketahui, AH membuat status di laman Facebook-nya pada Rabu (11/3/2020), sekira pukul 09.00 WIB.

Sementara peristiwa penyerangan terhadap anggota polisi terjadi pada Rabu sore, sekira pukul 16.45 WIB.

Dalam status Facebook-nya, AH menyatakan permintaan maaf kepada Kapolres dan Kepala Satuan Lalu Lintas.

AH mengakui, bahwa ia lupa membawa helm saat mengantar anaknya ke sekolah.

AH kemudian meminta agar anggota polisi yang membawa motornya untuk segera mengembalikan.

Namun, AH justru mengancam akan melukai polisi apabila motor tidak juga dikembalikan hingga waktu yang ia tentukan.

Baca: Pria yang Ancam Penggal Kepala Jokowi Telah Bebas, Hakim Beri Alasan

Baca: Sosok Iskandar, Pria Blitar Budi Daya Alpukat Sebesar Kepala Bayi, Sekali Panen Bisa Buat Naik Haji

Kronologi penyerangan

Mengutip dari Kompas.com, Sunarto menjelaskan, penyerangan yang dilakukan pria tersebut terjadi pada Rabu (11/3/2020) sekira pukul 16.45 WIB.

Peristiwa tersebut bermula saat seorang anggota SPK Polres Meranti, Brigadir Rizki Kurniawan di perjalanan menuju Selat Panjang, Kepulauan Meranti dengan tujuan pergi berobat.

Namun, saat ditengah perjalanan, anggota polisi tersebut tiba-tiba dihadang seorang pria tak dikenal.

Pria tersebut mengenakan jaket berwarna hitam serta membawa sebuah tas sandang warna hitam.

"Menurut informasi dari warga, lelaki itu melakukan penghadangan kepada setiap pengendara sepeda motor yang melintasi jalan Insit," terang Sunarto.

Ia mengatakan, lantaran meresahkan masyarakat, kemudian laki-laki tersebut dibawa ke Mapolres Kepulauan Meranti.

Baca: Perempuan ini Nekat Tak Berbusana Saat Kencan, Awalnya Si Pria Tak Sadar, Ketahuan Saat Hujan Turun

Baca: Di Tengah Ancaman Corona, Menpora Tetap Buka Kompetisi Liga 2 di Balikpapan Besok

Setelah tiba di penjagaan Polres, petugas berusaha menenangkan pria tersebut.

Selain itu, petugas juga menanyakan alamat pria tersebut melakukan keributan di Jalan Insit.

Kemudian pria itu menjawab, bahwa ia beralamat di Jalan Perjuangan.

Ia juga mengatakan dengan nada keras, bahwa tidak senang sepeda motornya ditilang.

Petugas kemudian meminta tas yang dibawa oleh pelaku untuk diperiksa.

Namun, pria tersebut menolak permintaan petugas dan justru marah-marah.

"Yang bersangkutan marah dan memukul meja piket SPK yang mengakibatkan monitor komputer terhempas," kata Sunarto.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Idon Tanjung)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas