Aksi Borong Barang dari Pasar Sempat Dilakukan Oleh Orang-orang Kaya di Bandung
Kepala Dinas Indag Jabar, Mohamad Arifin Soedjayana, mengatakan panic buying ini terjadi sejak beberapa hari lalu, terutama di Bandung Raya.
Editor: Hendra Gunawan
Sedangkan di supermarket yang biasa didatangi pengunjung umum termasuk pasar tradisional, cenderung normal.
Arifin mengatakan selain gula pasir yang memang sudah mengalami penipisan stok di tingkat nasional, semua persediaan kebutuhan pokok di Jawa Barat masih dalam batas aman, bahkan sangat aman.
"Kemarin tim saya sudah turun dan berkomunikasi, di semua kabupaten dan kota semua menyatakan aman. Jadi Bogor, Depok, Bekasi, yang berbatasan dengan Jakarta juga aman, kemudian yang ke timur Jabar juga aman, tidak ada lonjakan untuk pembelian barang," katanya.
Berdasarkan data tersebut, katanya, pihaknya belum bisa melakukan kebijakan pembatasan pembelian di supermarket atau pasar tradisional pada umumnya.
Hal ini disebabkan kunjungan dan kedatangan dari konsumen juga tidak terlalu banyak.
"Saya mau cek lagi hari ini ya, karena kejadian itu kemarin.
Jadi setelah surat edaran, khususnya yang dari Pak Gubernur kemudian Wali Kota Bandung, dan lainnya, itu sebenarnya sudah diantisipasi oleh dinas indag di kota dan kabupaten, bahwa takutnya ada panic buying, tapi kita sudah antisipasi dengan teman-teman di Aprindo," ujarnya.
Arifin mengatakan pihaknya tetap menjaga keamanan pangan di Jabar dan tetap harus dijaga supaya jumlahnya tetap dipantau, tidak hanya pembatasan pembelian tapi juga pemantauan. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Takut Corona, Sempat Panic Buying di Bandung Raya, Ternyata yang Borong Sembako Orang Kaya