Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengungkapkan, sudah tak terhitung berapa kali korban W (15) mempertontonkan anggota tubuh terlarangnya atau auratnya kepada E (24) warga asal Palembang, Sumsel, ketika mereka berkomunikasi lewat video call.

"Dari pengakuan korban, dia mulai dipaksa dibawah ancaman keselataman ibunya, mempertontonkan auratnya sejak Agustus hingga sebulan lalu dimana hubungannya dengan E putus," kata Ato di Mapolres, Selasa (17/3/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, W yang didampingi Satgas KPAID Kabupaten Tasikmalaya, melaporkan penyebaran foto dan video telanjang dirinya ke Mapolres Tasikmalaya.

Baca: Jubir Penanganan Corona: Akan Terjadi Penambahan Pasien yang Cukup Signifikan Nantinya

Baca: 6 Negara yang Lakukan Lockdown karena Pandemi Virus Corona

Baca: BREAKING NEWS: Pemprov DKI Jakarta Bentuk Tim Khusus Penanganan Corona

Korban W mengaku diancam oleh E, saat mereka masih pacaran secara maya melalui media WA, akan menyantet ibu kandungnya jika tidak memperihatkan auratnya ketika mereka berkomunikasi lewat video call.

Setelah mereka putus sebulan lalu, beredar sejumlah foto dan video telanjang korban di kalangan teman-temannya melalui medis sosial WA.

Ato mengungkapkan, foto dan video yang diedarkan kemungkinan hanya sebagian kecil dari total video yang diduga direkam saat W dan E berkomunikasi melalui video call jaringan WA.

"Ananda WA dipaksa buka-bukaan dibawah ancaman ibunya mau disantet sejak Agustus, dan baru berhenti setelah hubungan keduanya putus," ujar Ato. (firman suryaman)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Siswi yang Ibunya Diancam Akan Disantet, Sudah Sering Perlihatkan Anggota Tubuh Terlarangnya pada E