Tarian Erotis Sejumlah Wanita Saat Garut Cultur Fest, Ketua MUI Sebut Haram dan Mahasiwa Mengecam
KH Sirodjul Munir menyebut, pelaksana kegiatan harus bertanggung jawab karena menyajikan acara yang tak sesuai kultur Garut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Video tarian erotis sejumlah wanita saat acara Garut Cultur Fest, Minggu (15/3/2020) sangat disesalkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut.
Aksi wanita-wanita itu di atas panggung itu dinilai tak mencerminkan visi Kabupaten Garut.
Ketua MUI Garut, KH Sirodjul Munir menyebut, pelaksana kegiatan harus bertanggung jawab karena menyajikan acara yang tak sesuai kultur Garut.
Apalagi tarian itu bisa jadi tontonan anak di bawah umur.
"Itu jelas haram (tarian erotis). Sudah bergeser aqidah dan moralitas warga," ucap Munir di Kantor MUI Garut, Jalan Otista, Jumat (20/3/2020).
Munir tak menyangka jika rangkaian Hari Jadi Garut diwarnai goyangan para wanita.
Baca: Sebut Pemerintah Tutupi Informasi soal Corona, Haris Azhar: Rakyatnya Bersuara Baru Negara Ngakuin
Baca: BMKG: Cuaca Ekstrem Besok Sabtu, 21 Maret 2020, Waspada 11 Wilayah Berpotensi Hujan Petir
Baca: Rahasia Sanawi Terungkap! Kuli, Tak Lulus SD, Kini Rumah 17, Omzet Rp1,5 Miliar dan 700 Karyawan
Pihaknya sangat mendukung adanya acara yang mengangkat potensi Garut.
Namun jangan dimasukkan unsur yang tak sesuai dengan moral warga Garut.
"Pemda juga jangan memberi izin sembarangan untuk kegiatan seperti itu. Apalagi erotis dan tak mencerminkan budaya kita," katanya.
Padahal visi Kabupaten Garut adalah bertakwa, maju, dan sejahtera. Ketakwaan itu jadi tanda tanya besar jika ada aksi erotis di tengah acara besar.
"Bagaimana bisa ciptakan ketakwaan di Garut, kalau hal-hal semacam itu dibiarkan," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Garut. Ketua Umum KAMMI Garut, Rian Abdul Azis mengecam keras adanya tarian erotis itu. Apalagi tarian para wanita itu sangat tak mencerminkan perilaku warga Garut.
"Sangat jauh dari norma agama dan budaya orang Garut. Apalagi aksi itu dilakukan di ruang terbuka dan banyak ditonton," kata Rian.
Pihaknya menuntut Pemkab Garut segera memanggil panitia penyelanggara. KAMMI meminta agar panitia memintaa maaf secara terbuka kepada masyarakat.
"Acara itu dilakukan saat negara ini memerangi virus corona. Jadi sangat bertolak belakang sekali," ucapnya
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tarian Erotis di Garut Cultur Fest, Ketua MUI Nilai Itu Haram, Mahasiwa Pun Mengecam