Cerita Juru Kunci Makam Dusun Mundu Ungkap Pembicaraan Terakhirnya Dengan Ibunda Jokowi
Sutarman mengaku dirinya terakhir bertemu almarhumah Sudjiatmi Notomihardjo saat berada di Yogyakarta.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Sutarman juru kunci kompleks pemakaman di Dusun Mundu, Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengungkap komunikasi terakhirnya dengan almarhumah Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomihardjo.
Sutarman mengaku dirinya terakhir bertemu almarhumah Sudjiatmi Notomihardjo saat berada di Yogyakarta.
"Kemarin sempat bertemu di Yogyakarta, sempat komunikasi dengan almarhumah," kata Sutarman, Kamis (26/3/2020).
Baca: Tak Ikut Tahlilan, Jokowi Langsung Bertolak ke Jakarta Setelah Ikuti Prosesi Pemakaman Sang Ibunda
Ia mengaku, dalam pertemuannya dengan Sudjiatmi Notomihardjo almarhum sempat berguyon dengan dirinya soal nama komples pemakaman yang diurusnya.
"Sempat guyon-guyon, saya usul Astana Laya Asem Growong dia setuju," ujarnya.
Sutarman mengungkapkan nama tersebut terinspirasi dari keberadaan pohon asam yang ada di kompleks pemakaman Dusun Mundu.
Baca: Ibunda Jokowi Wafat, Kaesang Ungkap Satu Penyesalan Setelah Sang Pisang Pindah ke Solo
"Itu pohon asem growong saat zaman dulu sekali, pohon yang ada di sini terbakar, entah kenapa pohon itu kebakar," ungkap dia.
"Di tengahnya kebakar tinggal kulitnya, yang membakar siapa kurang tahu, intinya kebakaran pohonnya, tinggal kulit sekarang asem itu growong," tambahnya.
Keluarga besar Jokowi memiliki cungkup di kompleks pemakaman Dusun Mundu yang memiliki luas sekitar 10x10 meter.
Baca: SBY Kenang Pertemuan dengan Ibu Jokowi Bersama Almarhumah Ani Yudhoyono 5 Tahun Lalu, Bicarakan Ini
"Itu yang beli kakeknya, ini cungkup milik keluarga yang membuat kakeknya Pak Jokowi atau orangtuanya ibu Noto yang bernama Mbah Wiryo," tutur Sutarman.
"Ceritanya itu sudah lama sekali, menurut cerita, saat itu ada retribusi bagi orang yang ingin membangun cungkup di desa ini," imbuhnya.
Retribusi tersebut kemudian digunakan Kepala Dusun saat itu untuk membangun sendang yang ada di dusun itu.
Sutarman mengungkapkan cungkup yang didirikan keluarga Presiden Jokowi dibersihkan setiap hari Kamis.
"Dibersihin setiap hari Kamis, setiap hari Kamis ada yang dipasrahi membersihkan," ungkapnya.
Ia juga menambahkan tidak sembarangan orang diizinkan untuk menziarahi cungkup keluarga Presiden Jokowi.
"Posisi hari biasa, pintu dikunci tidak seizin keluarga atau saya tidak bisa masuk," ujar Sutarman.
"Tidak boleh sembarangan orang masuk harus konfimrasi atau telepon saya," katanya.
Foto Jokowi di Pusara Sang Ibunda
Prosesi pemakaman jenazah Sujiatmi Notomihardjo, Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), selasai pukul 14.00 WIB, Kamis (26/3/2020).
Almarhumah Sujiatmi Notomihardjo dikebumikan di pemakaman Keluarga Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Prosesi pemakaman digelar secara internal.
Di samping pusara ibundanya, terlihat Jokowi duduk memanjatkan doa.
Jokowi tertegun dan sesekali membereskan bunga di atas pusara sang ibu.
Tampak bersama Jokowi, dua putranya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Sebelumnya Jenazah Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sujiatmi Notomihardjo tiba di pemakaman keluarga di Mundu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pukul 13.00 Wib, Kamis (26/3/2020).
Baca: Mahfud MD Mengaku Pernah Diberi Pesan Ini oleh Mendiang Ibunda Jokowi
Jenazah diangkut sejumlah pasukan pengaman presiden (Paspampres).
Tampak Presiden mengenakan kemeja putih dan kopiah hitam.
Selain itu putera Presiden, Gibran Rakabuming Raka mengiringi jenazah sambil membawa foto sang nenek.
Salawat mengiringi prosesi pemakaman perempuan berusia 77 tahun tersebut.
Keluarga presiden membatasi pelayat yang menghadiri pemakaman.
Baca: Ibunda Jokowi di Mata Gibran Rakabuming: Eyang Tak Pernah Tunjukkan Rasa Sakit & Ngga Mau Merepotkan
Presiden juga menghimbau para menterinya untuk tidak melayat ke Solo.
Selain pemeriksaan keamanan kepada para pelayat, tampak petugas Paspampres memberikan hand sanitazer kepada para pelayat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta doa agar sang Ibunda meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
Hal tersebut disampaikan presiden begitu tiba di Solo untuk melayat sang ibu, Sujiatmi Notomiharjo yang meninggal pada Rabu sore, (25/3/2020).
Baca: Kenangan saat Ibunda Jokowi Menangis Dapat Kejutan dari Sang Putra, Mendiang : Aduh Saya Dikerjain
"Atas nama keluarga besar, saya ingin memohon doa agar segala dosanya diampuni Allah dan khusnul khotimah. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan," kata Presiden di Solo.
Presiden mengatakan bahwa ibundanya meninggal setelah dirawat di rumah sakit pada pukul 16.45 Wib. Dalam empat tahun terkahir, sang ibu mengidap sakit kanker.
"Kita semua berusaha, berikhtiar, berobat di rumah sakit Gatot Soebroto. Tapi memang Allah sudah menghendaki," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Juru Kunci Makam Dusun Mundu Ungkap Keinginan Sudjiatmi Ibunda Jokowi, Sempat Guyon Bersama
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.