Pemudik di Terminal Tegal Dicek, Suhu Tubuh 37 Derajat Celcius ke Atas Tak Boleh Pulang
Pedagang yang ada di lokasi pun kebanyakan sudah tutup, hanya tersisa beberapa saja yang masih buka.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Petugas Dinas Perhubungan melakukan cek penumpang bus di Terminal Slawi Tegal untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Dikabarkan, perjalanan trayek bus dari daerah Kabupaten Tegal menuju Jakarta yang mengalami penurunan cukup drastis.
Tidak hanya penumpang, jumlah bus yang beroperasi pun ikut berkurang, Kamis (26/3/2020).
Hal ini, seperti yang terlihat di Terminal Dukuhsalam Slawi (Terminal Slawi), Jalan Gatot Subroto, Sampir, Dukuhsalam, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Saat Tribunjateng.com mendatangi lokasi, suasana terminal terlihat lengang dari aktivitas bus maupun penumpang.
Baca: Kecewa pada Raffi Ahmad karena Tawarkan Mobil ke Baim Wong, Denny Cagur: Selesaikan Dulu Sama Gue
Baca: Kurs Rupiah Terhadap Dolar Menguat Hari ini, Kamis, 26 Maret 2020 di Level Rp 16.305 per Dolar AS
Baca: Sandiaga Sarankan Pemerintah Kucuran BLT Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat di Tengah Wabah Corona
Pedagang yang ada di lokasi pun kebanyakan sudah tutup, hanya tersisa beberapa saja yang masih buka.
Petugas Terminal Dishub Kabupaten Tegal, Fahmi mengatakan, penumpang dari Terminal Slawi yang akan menuju Jakarta paling hanya 5-7 orang saja.
Padahal biasanya penuh atau paling tidak 20 orang penumpang.
"Dari sini memang sudah mulai sepi, tadi saja PO Dedy Jaya ngetem enam yang berangkat cuma satu."
"Jumlah penumpang paling enam orang."
"PO Dewi Sri ngetem lima yang berangkat dua bus dengan jumlah penumpang masing-masing tujuh orang," ujar Fahmi, pada Tribunjateng.com.
Dikatakan, sejak virus corona masuk ke Indonesia dan menjadi perbincangan dimana-mana termasuk Kabupaten Tegal, di Terminal Slawi mulai melakukan penyemprotan setiap ada bus yang masuk.
Selain itu, penumpang dan awak bus pun sebelum berangkat harus cuci tangan terlebih dahulu.
"Jadi untuk jumlah penumpang dari Tegal ke Jakarta memang turun."