Suka Duka Roikan, Sukarela Rawat Penderita Gangguan Jiwa di Kediri, Pernah Diusir Tetangga
Niat Roikan yang secara sukarela merawat penderita jiwa di Kabupaten Kediri tidak sepenuhnya mendapat sambutan
Editor: Hendra Gunawan
"Merawat penderita jiwa memang tidak mudah, harus sabar dan ikhlas," ungkapnya.
Rata-rata pasien jiwa yang dirawatnya akibat masalah narkoba, tekanan ekonomi dan orangtua, kehilangan dan hanya sebagian kecil faktor keturunan.
"Kebanyakan yang kami rawat akibat kecanduan narkoba dan masih usia produktif. Keluarganya menitipkan ke tempat kami untuk dirawat," jelasnya.
Sudah banyak pasien jiwa yang telah disembuhkan dan hidup normal di tengah masyarakat.
"Malahan yang sembuh sudah ada yang menikah dan bekerja," jelasnya.
Selama ini Roikan menggunakan metode medis dan memberikan terapi rohani kepada para penderita jiwa.
"Selain memberikan obat-obatan secara rutin, kami terapi dengan mandi malam," tambahnya.
Dengan mandi malam diharapkan mampu memberikan kesembuhan.
Selain itu pasien juga diajak jalan-jalan ke lingkungan sekitar sanggar.
Pengalaman selama ini, Roikan mampu memulihkan penderita jiwa yang sering mengamuk daripada penderita jiwa yang berdiam diri.
"Kalau pasien yang sering mengamuk malah mudah disembuhkan. Satu atau dua minggu sudah dijemput lagi keluarganya. Namun pasien yang menutup diri butuh waktu lebih lama lagi," jelasnya.
Roikan juga bersyukur selama ini sering mendapatkan bantuan dari pihak puskesmas yang memberikan obat-obatan.
Mayoritas pasien jiwa yang ditangani setelah mendapat perawatan di rumah sakit jiwa.
Karena kepedulian merawat pasien jiwa secara sukarela, para relawan lintas elemen selama beberapa hari melakukan bakti sosial membangun ruang perawatan baru.