Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Klarifikasi Ganjar Pranowo Soal Kota Tegal: Bukan Lockdown, Hanya Mengurangi Pergerakan Warga

Gubernur Ganjar Pranowo mengklarifikasi soal Kota Tegal menjadi lockdown, menurut Ganjar Kota Tegal hanya mengurangi pergerakan warganya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Klarifikasi Ganjar Pranowo Soal Kota Tegal: Bukan Lockdown, Hanya Mengurangi Pergerakan Warga
Hermawan Handaka/Tribun Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut memberikan klarifikasinya soal Kota Tegal yang mengaku lockdown.

Ganjar mengatakan, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono bukan menerapkan lockdown.

Namun, ia hanya mengurangi pergerakan warganya untuk mencegah penularan Covid-19.

"Saya tanya (Lockdown atau tidak), ternyata enggak, tapi mengurangi perbatasan."

"Sehingga jalan-jalan di dalam kota dibatasi dan ditutup, sampai level ini masih oke kok."

"Bukan lockdown ya. Tapi mengurangi pergerakan warga agar tidak terlalu bebas," tutur Ganjar dalam diskusi di Smart FM, Sabtu (28/3/2020), yang dilansir Kompas.com.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (/)

Baca: Perumahan di Pondok Aren Lakukan Lockdown Lokal, RT Sebut Sudah Disepakati Warga

Selain itu, lanjut Ganjar, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono hanya menutup alun-alun kota dan beberapa akses jalan di dalam kota tersebut.

Berita Rekomendasi

"Pak Dedy (Walkot Tegal) ini mengambil tindakan awalnya di alun-alun, di sana dipakai sebagai tempat warga berkumpul."

"Nah itu tempat penularanya paling gampang, maka kemudian alun-alun ditutup," kata Ganjar.

Walkot Tegal akui sudah berkoordinasi dengan Ganjar

Sebelumnya diberitakan Tribun Jateng, Dedy Yon Supriyono mengaku sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Hal itu terkait rencana penutupan akses masuk ke Kota Tegal.

Rencana itu oleh Dedy disebut dengan istilah 'Local Lockdown' atau 'Isolasi Lokal'.

Untuk itu, akses masuk Kota Tegal akan ditutup selama empat bulan, mulai 30 sampai 30 Juli 2020.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dalam Konferensi Pers di Pendopo Ki Gede Sebayu Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dalam Konferensi Pers di Pendopo Ki Gede Sebayu Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam. (TribunJateng/Istimewa)

Baca: VIDEO Cara Mudah Membuat Hand Sanitizer Sendiri, Pakai 3 Bahan Ini

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas