TRIBUNSOLO.COM, TEGAL - Kota Tegal menerapkan pembatasan akses di sejumlah kawasan yang sempat viral dengan istilah Lockdown Tegal.

Pantauan TribunSolo.com, Senin (30/3/2020) siang wilayah Tegal tampak kepadatan lalu lintas dan aktivitas warga di sisi selatan Kota Tegal.

Lalu lintas hilir mudik kendaraan masih tampak di kawasan sekitar pintu keluar tol hingga batas Kota Tegal di Jl Sultan Agung.

Di wilayah Kota Tegal aktivitas pertokoan, warung makan, serta perdagangan umum juga masih tampak.

Baca: Daftar Lima Kota dan Wilayah di Indonesia yang Umumkan Local Lockdown, Garut hingga Tegal

Di kawasan Jalan Werkudoro Kota Tegal, pada Senin siang sekitar pukul 12.00 WIB kepadatan lalu lintas masih dapat dijumpai.

Di pertigaan Jalan Nakula dan Werkudoro tampak sejumlah petugas Dinas Perhubungan Kota Tegal bersiap menutup akses jalan.

Diberitakan berbagai media sebelumnya, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono berencana menutup 49 titik jalan di wilayahnya dengan beton jenis movable concrete barrier (MBC).

Blokade atau penutupan jalan dengan beton MBC diterapkan pada jalan antarkampung penghubung Kota Tegal dengan luar kota.

Baca: 6 Fakta Tegal Lockdown atau Isolasi Wilayah, Ada Satu Jalan Dibuka hingga Sederet Manfaat

Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Kota Tegal tidak menerapkan lockdown dalam arti penutupan total akses keluar masuk kota.

Ganjar menggunakan istilah isolasi kampung.

"Saya tanya (Lockdown atau tidak), ternyata enggak, tapi mengurangi perbatasan, sehingga jalan-jalan di dalam kota dibatasi dan ditutup, sampai level ini masih oke kok. Bukan lockdown ya. Tapi mengurangi pergerakan warga agar tidak terlalu bebas," ujar Ganjar dilansir Kompas.com Sabtu (28/3/2020).

Wilayah administratif Kota Tegal berbatasan dengan wilayah Kabupaten Tegal di sisi timur dan selatan.

Sedangkan di sisi barat dan utara berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Laut Jawa. (Tribunnews.com/ytz)