Dilarang Polisi Salati Jenazah PDP Covid-19, Anggota DPRD Medan Tantang Ingin Telan Virus Corona
Anggota DPRD Edi Saputra terlibat cekcok dengan petugas polisi ketika melayat ke rumah rekannya politisi PAN yang meninggal dengan status PDP Covid-19
Editor: Archieva Prisyta
![Dilarang Polisi Salati Jenazah PDP Covid-19, Anggota DPRD Medan Tantang Ingin Telan Virus Corona](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anggota-dprd-medan-dari-fraksi-pan-edi-saputra-ngamuk1.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota DPRD Medan, Edi Saputra menjadi sorotan karena cekcok dengan polisi.
Adu mulut ini dimulai ketika Edi Saputra melayat ke rumah PDP Covid-19 yang meninggal dunia di RS Madani Medan, Senin (30/3/2020).
Almarhum adalah rekan Edi Saputra yang merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN).
Edi Saputra terlihat emosi karena pihak kepolisian melarang almarhum disalatkan.
Pihak Polsek Medan Area meminta agar jenazah langsung dimakamkan tanpa disemayamkan di rumah duka.
"Cara abang itu salah, nanti abang kutuntut," ucap Edi Saputra sambil menunjuk anggota kepolisian.
![Anggota DPRD Edi Saputra terlibat cekcok dengan petugas polisi ketika melayat ke rumah rekannya politisi PAN yang meninggal dengan status PDP Covid-19](https://i.postimg.cc/fRdsMGtn/Foto-Jet-4.jpg)
Dalam video tersebut Edi Saputra berkali-kali memperkenalkan dirinya kalau dia adalah anggota DPRD Medan.
Bahkan Edi juga mengancam seorang pria berbaju ASN Pemko Medan, dan mengatakan akan dipanggilnya ke RDP DPRD Kota Medan, karena tidak mendukungnya.
Karena pihak kepolisian yang bertugas menyampaikan bahwa mereka akan tetap melakukan tugasnya, Edi Saputra pun tetap bersikeras menentang.
Baca: Perkiraan 2 Juta Orang Lebih Perlu Perawatan, Begini Skenario Terburuk Virus Corona di Indonesia
"Kami panggil kalian nanti, berlebihan kalian itu, jangan begitu, aku aja gak takut mati, kenapa kalo mati, matinya itu. Tembak aja kami biar mati. Siapa bilang positif (corona), kalian aja polisi," teriaknya.
Halaman Selanjutnya --------->