Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengintip Ritual Tolak Bala Warga di Kerinci Jambi, Kumandang Azan di Depan Pintu Rumah Saat Magrib

Saat waktu azan Magrib tiba, warga Desa Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci, mengumandangkan azan di depan pintu rumah mereka.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengintip Ritual Tolak Bala Warga di Kerinci Jambi, Kumandang Azan di Depan Pintu Rumah Saat Magrib
Tribun Jambi/Herupitra
Masyarakat Desa Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci, melakukan ritual tolak bala untuk melawan virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM, KERINCI - Saat waktu azan Magrib tiba, warga Desa Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci, mengumandangkan azan di depan pintu rumah mereka.

Warga melakukan azan di depan pintu rumah selama tiga hari berturut-turut.

Dengan cara itu warga desa melakukan ritual tolak bala, mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Kegiatan tersebut mulai dilakukan sejak Senin (30/3/2020) kemarin.

Dari kabar yang diperoleh kemarin sore, seorang warga Kerinci dinyatakan positif corona.

Warga Kerinci itu merupakan pasien kedua di Jambi yang dinyatakan positif corona.

Ritual Tolak Bala Melawan Virus Corona di Kerinci
Masyarakat Desa Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci, melakukan ritual tolak bala untuk melawan virus corona.

Terkait ritual tolak bala, Syeh Masjid Keramat Pulau Tengah, Zainal Muktip, mengatakan telah menggelar ritual itu sejak zaman nenek moyang.

Berita Rekomendasi

"Ini dilakukan apabila ada bencana, seperti angin kencang, penularan penyakit dan lainnya," tuturnya.

Bunyikan Canang

Zainal menuturkan jika hal seperti itu terjadi, maka warga melalui ninik mamak, orang tua cerdik pandai membunyikan canang.

Selanjutnya, selama tiga hari berturut-turut warga melakukan adzan di depan pintu rumah masing-masing.

Baca: UEFA Tak Terima Laga Ini Jadi Penyebaran Terbesar Virus Corona di Spanyol dan Italia

Baca: Denny Cagur Curhat Mobilnya Boleh Dititipkan ke Andre Taulany Asal Bayar, Raffi Ahmad: Parah Banget

"Canang dibunyikan agar warga melakukan azan di setiap rumah selama tiga hari berturut-turut," kata Zainal.

Azan secara serentak itu dilakukan bebarengan saat azan Magrib.

Kemudian setelah azan, warga langsung melakukan salat magrib seperti biasa.

"Ritual tolak bala kali ini dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona," ujarnya.

Melalui prosesi tersebut pihaknya ingin meminta kepada Tuhan agar virus corona tertolak penyebarannya di permukiman mereka.

Baca: Dampak India Lockdown, Kekacauan Terjadi hingga Sejumlah Warga Meninggal Bukan karena Corona

Baca: Selasa Siang, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.339 per Dolar AS

"Sejak Senin (30/3/2020) warga Pulau Tengah melakukan azan tiga hari berturut-turut di tiap pintu rumah," ujar warga bernama Anto.

Itu dilakukan sebagai prosesi tolak bala ancaman wabah Corona.

"Ini sudah dilakukan warga Pulau Tengah sejak zaman nenek moyang. Apabila ada bencana atau wabah penyakit menyerang," jelasnya.

Seorang Warga Kerinci Positif Corona

Satu warga Kerinci yang berstatus PDP yang sempat diinformasi di media sosial WhatsApp dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, Hermendizal, yang siang tadi sempat mengatakan belum positif dan masih DPD.

Namun saat dikonfirmasi kembali sore harinya, dia menyatakan pasien yang masuk dalam PDP tersebut hasil uji laboratoriumnya positif corona.

Baca: Daftar 11 Perjalanan KA dari Surabaya dan Malang ke Jakarta yang Dibatalkan Hingga Akhir April 2020

Baca: Mengenal Kapal USNS Comfort, Rumah Sakit Terapung Raksasa di New York akan Tampung Pasien Non-Corona

"Tadi jam 12 aku belum dapat informasi resmi, kemudian jam 16.30 WIB kami dapat hasilnya positif. Jadi sudah ada positif di Kerinci," jelasnya.

Saat ini pasien tersebut sedang dalam perjalanan untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum MHA Thalib Kerinci.

"Dalam perjalanan ke rumah sakit, untuk mendapat penganan dan diisolasi," kata dia.

Rekapitulasi Data

Jumlah pasien positif corona di Indonesia bertambah 129 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyampaikan perkembangan terkini dampak virus corona di Indonesia.

Saat konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (30/3/2020), Achmad Yurianto menyebutkan jumlah kasus corona di Indonesia bertambah.

"Jumlah pasien positif menjadi 1.414, bertambah 129 dari data terakhir Minggu (29/3/2020) yakni 1.285 orang," ujarnya.

Warga melakukan pengasapan (fogging) di RW 04, Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (30/3/2020). Kegiatan tersebut guna mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) sekaligus mencegah demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan mereka. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Warga melakukan pengasapan (fogging) di RW 04, Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (30/3/2020). Kegiatan tersebut guna mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) sekaligus mencegah demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan mereka. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Data menunjukkan jumlah pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang bertambah 11, dari data sebelumnya 64 orang menjadi 75 orang.

Namun, jumlah korban meninggal dunia juga bertambah menjadi 122 orang, dari data kemarin 114 orang.

Dalam video yang dirilis Kompas TV terlihat daerah mana saja yang mengalami penambahan pasien.

Satu di antara penambahan pasien positif corona yaitu di Jambi.

Hari sebelumnya, ada satu pasien positif corona di Jambi. Namun pada 30 Maret 2020 ada dua pasien positif corona. (Herupitra/Tribunjambi.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Urut-urutan Ritual Tolak Bala di Kerinci, Dilakukan di Depan Pintu Rumah Tiga Hari Berturut-turut

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas