Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana Larangan Mudik, Sri Sultan HB X Tunggu Kebijakan Pemerintah Pusat

Mengingat Jakarta adalah wilayah merah, maka Sultan meminta agar ada penentuan rute mudik

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Wacana Larangan Mudik, Sri Sultan HB X Tunggu Kebijakan Pemerintah Pusat
Tangkap Layar kanal YouTube tvOneNews
Sri Sultan Hamengkubuwono X belum tetapkan Jogja KLB dalam kasus virus Corona. 

"Bagaimana mereka ada keputusan dalam mengendalikan transportasi umum maupun mobil pribadi. Daerah yang mau tutup (warganya) akan mencuri-curi pakai mobil sendiri kan bisa. Pengertian memang tidak sepenuhnya ditutup, bagi mereka yang tetap mau tinggal di Jakarta tidak punya penghasilan akan dijamin, kan berarti ada yang keluar," urainya.

Baca: Pemkab Buleleng Jadikan RS Giri Emas Sebagai Ruang Isolasi PDP Covid-19

Baca: Komisi III DPR Desak Kapolri Lebih Intensif Berkoordinasi dengan BNPB Tangani Pandemi Covid-19

Tapi, lanjut Sultan, karena Jakarta adalah wilayah merah, maka ia meminta agar ada penentuan rute mudik.

Misalkan akan ke arah timur, baik ke Jawa Tengah, DIY, maupun Jawa Timur, harus sesuai dengan titik-titik yang ditentukan.

"Misal dari Bekasi, yaudah lewat tol saja lalu lewat Brebes, tapi nggak boleh dia nanti masuk Bandung terus maunya lewat Cilacap. Kalau ini hijau, yang dateng merah, dia berhenti di warung makan siang, makan malam, atau nginep, bukan memutus rantai virus, yang hijau pun bisa jadi merah. Berarti bukan penyelesaian. Jadi rute ditentukan. Ada yang harus ditindak lanjut. Ini kegiatannya masih akan panjang," tuturnya. 

Tak Tutup Akses Masuk DIY

Menyikapi pendatang dari luar DI Yogyakarta yang masuk ke wilayah dalam rangka mudik yang lebih awal, Sri Sultan mengungkapkan bahwa tidak ada niatan sedikitpun untuk menutup gerbang DI Yogyakarta bagi mereka yang mau pulang ke DI Yogyakarta.

"Saya tidak persoalkan pemudiknya, wong mau ketemu saudara kembali ke tempatnya kok nggak boleh, biarin saja. Yang penting dia bisa kita kontrol dan dia bisa mendisiplinkan diri tidak menular kalau dia positif," urainya.

Berita Rekomendasi

Faktanya, lanjut Raja Keraton tersebut, kasus Covid-19 di DI Yogyakarta bukanlah local transmission, melainkan mereka yang tiba di DIY sudah membawa pulang virus tersebut.

"Ada orang Yogya keluar, pulang bawa virus. Jadi sebelum 10 hari dari sekarang, kira-kira hampir 400 yang ODP. Tapi sampai 10 hari terakhir jadi 1.870 (ODP) mayoritas pendatang."

"Saya tidak mempermasalahkan pendatang atau tidak, tapi motivasi pendatang apa. Pendatang belum tentu mau mudik, mau ketemu keluarga, mungkin karena pedagang di Jakarta zona merah lebih baik pulang, di Jakarta kena PHK beban hidup di Jakarta mahal muleh wae, motif macem-macem," beber orang nomor satu di DIY tersebut. 

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sri Sultan HB X Tunggu Kebijakan Pemerintah Pusat Terkait Wacana Larangan Mudik

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas