Kota Tegal Terapkan Karantina Wilayah, Wali Kota Minta Pemilik Toko Pakai Sistem Online
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk menerapkan karantina wilayah atau local lockdown dengan membatasi pergerakan warganya.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk menerapkan karantina wilayah atau local lockdown dengan membatasi pergerakan warganya.
Kebijakan itu diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) masuk ke Kota Tegal.
Hal itu disampaikan dalam acara Mata Najwa yang diunggah kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (1/4/2020) malam.
Dedy mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal telah mengimbau warganya untuk tidak keluar dari rumah.
Baca: Lapor ke Maruf Amin, Anies Baswedan Sebut Jakarta Mengkhawatirkan hingga Minta Perbanyak Swab Test
Baca: Penerimaan Karyawan Baru di Tengah Pandemi Corona, Perusahaan di Jepang Gunakan Robot Berjalan
"Masyarakat Kota Tegal, kita memang mengimbau untuk empat bulan ke depan di rumah."
"Tidak keluar bebas, tidak main-main," papar Dedy.
Akan tetapi, Dedy menyebut, bagi pemilik toko dan rumah makan juga diberikan kebijakan dalam menghadapi karantina wilayah.
Ia menambahkan, pemilik toko tersebut diminta untuk menerapkan sistem online.
"Kita pun memberikan kebijakan kepada pemilik toko atau rumah makan."
"Asalkan mereka tetap melayani dengan sistem online, delivery," ujarnya.
Baca: 70 Mahasiswa Texas Pergi Liburan Musim Semi, Begitu Pulang, 44 di Antaranya Positif Corona
Baca: Muhammadiyah: Menolak Jenazah Corona Bukan Perilaku Islami
Selain itu, Dedy berujar, ketika datang ke rumah makan hanya diperbolehkan untuk pesan tetapi tidak diperuntukkan makan di tempat.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kebijakan karantina wilayah ini bersifat imbauan kepada masyarakat.
"Tentunya agar masyarakat peduli dengan rasa sadar bahayanya virus corona apabila nanti mereka tertular," jelas Dedy.
Adapun melalui media sosial ataupun surat kabar dapat menginformasikan kepada masyarakat agar mengerti bahayanya Covid-19.
Pemkot Siapkan Anggaran Rp 27 Miliar
Sebelumnya, Dedy memberikan pernyataan di hari pertama pemberlakuan local lockdown pada Senin (30/3/2020).
Seperti diketahui local lockdown diberlakukan pada 30 Maret hingga 30 Juli 2020.
Dedy mengatakan, Pemkot Tegal sudah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 27 miliar untuk warganya.
Baca: Jokowi Minta Penerapan Social Distancing dan Physical Distancing Berskala Besar Lebih Tegas
Baca: UPDATE Kasus Corona DIY 30 Maret 2020: 18 Positif, 1 Sembuh, 2 Meninggal Dunia
"Kita di Kota Tegal harus mempersiapkan kebutuhan masyarakat," jelas Dedy.
Hal itu disampaikan Dedy dalam video siaran langsung yang diunggah Facebook Tribunnews.com.
Dedy telah melakukan rapat bersama dengan pihak terkait untuk membahas hal tersebut.
"Kita sudah mempersiapkan nanti anggaran-anggaran untuk kebutuhan," kata dia.
Kendati demikian, Pemkot Tegal baru membahas kebutuhan masyarakat selama dua bulan pada April dan Mei.
Walaupun Kota Tegal memberlakukan isolasi wilayah selama empat bulan.
"Kita sudah mempersiapkan ini ada beberapa anggaran totalnya Rp 27 miliar," ujarnya.
Dedy menambahkan, bagi warga miskin akan diberikan sembako senilai Rp 110 ribu.
"Nanti di antaranya untuk warga masyarakat tergolong tidak mampu yang jumlah keseluruhan di Kota Tegal ada 7 persen dari jumlah 285.000 jiwa," papar Dedy.
Sementara itu, Dedy menyampaikan sebagian wilayah sudah dipasang pembatas jalan.
Baca: Pemerintah Sudah Distribusikan 191.666 Set APD dan 425.000 Alat Rapid Test Corona Ke Seluruh Daerah
Baca: Bagaimana Cara Aman Berbelanja di Tengah Wabah Virus Corona? Ini yang Disarankan Para Ahli
"Di hari pertama untuk jalan-jalan sudah terpasang beton movable concrete barrier (MCB)."
"Namun, di gang-gang masuk belum seluruhnya terpasang semua," jelasnya.
Selain itu, ia memaparkan, hari ini kegiatannya untuk penutupan jalur akses bagi orang dari luar kota.
"Hari ini kita melanjutkan penutupan jalur akses masuk Kota Tegal dan tentunya ini sebagai pembatas apabila nanti ada orang luar kota yang mau masuk," papar Dedy.
Baca: Pemerintah Sebut Keringanan Kredit Lebih Diutamakan kepada Masyarakat Positif Virus Corona
Baca: Cegah Corona, ASN Dilarang Mudik saat Lebaran hingga Jokowi Siapkan Perpres
Dedy menambahkan, nantinya orang yang berasal dari luar kota juga akan melalui rangkaian pemeriksaan.
Pemeriksaan tersebut termasuk ada cek kesehatan terlebih dahulu.
Lebih lanjut, Dedy menjelaskan, kebijakan bagi warga yang bekerja di luar Kota Tegal.
Ia menyebut, warga Tegal yang bekerja di luar kota agar meminta surat jalan dari instansi masing-masing.
"Ini saya nanti meminta orang Kota Tegal yang kegiatannya di luar, ada yang di instansi maupun perusahaan."
"Kita minta surat rekomendasi dari instansi atau perusahaan yang orang Tegal ini bekerja di situ," ujarnya.
Pemkot Siapkan 500 Beton MCB hingga ASN Sumbang Gajinya
Diberitakan sebelumnya, Dedy mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sekitar 500 unit beton MCB.
Sedangkan Aparat Sipil Negara (ASN) juga turut menyumbang gajinya untuk kesiapan Kota Tegal jelang isolasi wilayah.
Adapun ratusan beton itu digunakan untuk pembatas jalan yang bertujuan mengisolasi wilayah Tegal.
Local lockdown itu akan mulai diterapkan selama empat bulan mulai Senin 30 Maret 2020 hingga 30 Juli 2020.
Baca: Cerita Kekhawatiran Keluarga Perawat Pasien Positif Corona
Baca: Sulawesi Selatan Jadi Wilayah di Luar Pulau Jawa dengan Kasus Positif Corona Terbanyak
Dedy menuturkan, ada 49 titik di Kota Tegal yang ditutup akses keluar dan masuk wilayah.
"Kita sudah menyiapkan."
"Sudah dihitung kebutuhannya sedikitnya mencapai 500 beton MCB untuk menutup 49 sampai 50 titik di Kota Tegal," ujar Dedy Yon di Balai Kota Tegal, Jumat (27/3/2020) malam, dikutip Kompas.com.
Menurutnya, isolasi wilayah sebagai salah satu langkah efektif untuk memutus rantai penyebaran virus corona di Kota Tegal.
Dedy menambahkan, hal ini dilakukan agar mendorong masyarakat untuk menerapkan social distancing yang diimbau pemerintah.
Baca: Masalah Corona Tak Kunjung Selesai, dr Tirta Sebut Karantina Wilayah Jakarta Jadi Solusi
Baca: Ingat Angie Virgin? Hidup di London & Lockdown, Ini Kabarnya dan Suami yang Polisi Gedung Parlemen
"Jalur nasional dan provinsi tetap buka, namun hanya melintas, tak boleh masuk."
"Karantina hanya untuk dalam Kota Tegal, agar masyarakat didorong sadar untuk tidak bisa keluar masuk seenaknya. Ini untuk mengamankan warga Kota Tegal," kata Dedy.
Pemkot Tegal juga telah menyiapkan anggaran kebencanaan sebesar Rp 2 miliar.
Selain itu juga akan menerima dana sukarela dari seluruh ASN dan anggota DPRD Kota Tegal.
Dedy menambahkan, ASN akan menyumbang gajinya untuk membantu masyarakat dalam penerapan local lockdown.
Baca: Upaya Bersama Tangani Corona, Wishnutama Sediakan Hotel & Transportasi Gratis Bagi Tenaga Medis
Baca: Data Per Provinsi Kasus Corona Update 28 Maret: Total 1.155 Positif, DKI Jakarta 627 Kasus
"Pas gajian ASN dengan sukarela tanpa paksaan bersama DPRD menghimpun dana gotong royong untuk membantu masyarakat," kata Dedy, dikutip Kompas.com.
Menurutnya, bantuan tersebut untuk warga yang terdampak isolasi wilayah sebagai upaya pencegahan wabah Covid-19.
Dedy berujar, dirinya sudah meminta Dinas Sosial untuk membantu warganya yang membutuhkan.
"Saya sudah instruksikan Dinas Sosial harus segera untuk membantu masyarakat miskin, tidak mampu, atau yang membutuhkan dalam kondisi ini," ungkap Dedy.
Baca: Pemerintah Sediakan Hotel Hingga Transportasi untuk Petugas Medis Yang Tangani Virus Corona
Baca: BREAKING NEWS Kasus Virus Corona 28 Maret: Pasien Positif 1.155 Kasus, 102 Meninggal, 59 Sembuh
Dedy memaparkan, Pemkot Tegal sudah mulai mempersiapkan kesediaan logistik.
Dirinya berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Logistik kita sudah koordinasi dengan Bulog untuk pangan tiga sampai 4 bulan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Tegal, Tresno Setiadi)