Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDP yang Dirawat di RSUI Harapan Anda Kota Tegal Meninggal Dunia Tadi Pagi

Joko mengungkapkan jika penyebab pasti kematiannya belum bisa diputuskan karena masih harus menunggu hasil tes swab

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in PDP yang Dirawat di RSUI Harapan Anda Kota Tegal Meninggal Dunia Tadi Pagi
Tribun jateng/desta leila kartika
Foto Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, saat melakukan perskon di studio mini Pemkab Tegal, Senin (6/4) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Desta Leila Kartika

TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjenis kelamin perempuan berusia 59 tahun ini  asal Kecamatan Slawi yang dirawat di RSUI Harapan Anda Kota Tegal.

PDP yang diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta yang merupakan wilayah pandemi Covid-19 meninggal dunia, Selasa (7/4) pagi tadi sekitar pukul 03.00 WIB.Keterangan tersebut disampaikan Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, Selasa (7/4) pagi ini.

Kasus meninggalnya PDP ini adalah kasus ketiga di Kabupaten Tegal.

Joko mengungkapkan jika penyebab pasti kematiannya belum bisa diputuskan karena masih harus menunggu hasil tes swab.

“Tes swab pada pasien sudah dilakukan tapi sampai dengan pagi ini hasilnya belum kami terima," tutur Joko, pada Tribunjateng.com, Selasa (7/4/2020).

Joko menambahkan, pertama kali PDP masuk ke rumah sakit hari Sabtu (4/4).

Baca: Korban Meninggal Makin Banyak, Petugas TPU Tegal Alur Gunakan Alat Berat untuk Gali Makam

Baca: Cara Cek Kode Listrik di Meteran Rumah, Kode M Tak Dapat Token Listrik Gratis PLN

Baca: Dipinjamkan Real Madrid ke Bayern Munchen, Odriozola Pertanyakan Masa Depannya

Berita Rekomendasi

Selain mengalami gejala klinis yang identik dengan penderita Covid-19,

dari hasil pemeriksaan lanjutan seperti foto toraks, diketahui pasien menderita pneumonia dan ada riwayat penyakit penyerta atau komorbid yaitu tuberkulosis paru.

“Seperti yang sudah pernah saya jelaskan sebelumnya, secara medis, keberadaan komorbid pada seseorang yang jika terinfeksi virus Corona, menjadikan daya tahan tubuhnya semakin lemah dan sakitnya bertambah parah," jelasnya.

Namun demikian, untuk menegakkan diagnosa, pihaknya tetap harus menunggu hasil tes swab.

Sementara untuk pemakaman jenazah sudah dilakukan pagi tadi oleh tim medis khusus, dengan disaksikan satu orang anggota keluarganya di TPU Dukuh Sembung Pangkah.

"Untuk mengantisipasi risiko penularan, sesuai prosedur yang berlaku kami akan melakukan rapid test pada kontak erat, terutama yang dari lingkungan keluarganya," tandas Joko.

Baca: Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di TPU Tegal Alur Tanpa Nisan

Baca: Anies Baswedan Direstui Menkes Terapkan PSBB di Jakarta, Ini 6 Macam Aktivitas yang akan Dibatasi

Sebelumnya satu orang lagi pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD dr. Soeselo Slawi lebih dulu meninggal dunia pada Minggu (5/4). 

PDP berjenis kelamin laki-laki berusia 30 tahun ini, diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Bali yang merupakan zona merah pandemi Covid-19. 

Keterangan tersebut disampaikan Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, Minggu (5/4).

Sebelumnya, Joko meluruskan adaya kekeliruan pencatatan PDP asal Adiwerna yang meninggal hari Sabtu (4/4) kemarin.

PDP asal Adiwerna tersebut, ujar Joko, tidak memiliki riwayat perjalanan dari Bali, melainkan dari Jakarta. 

Sehingga melalui keterangan pers ini, pihaknya sekaligus meminta maaf dan meralat pemberitaan.

Sementara untuk kasus meninggalnya PDP asal Kecamatan Lebaksiu ini,

Joko mengungkapkan jika penyebab pasti kematiannya belum bisa diputuskan, karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium di Yogyakarta. 

“Tes swab pada pasien sudah dilakukan, tapi sama seperti yang lainnya, sampai dengan hari ini hasilnya belum kami terima," kata Joko, pada Tribunjateng.com, Minggu (5/4). 

Joko menambahkan, pertama kali PDP masuk ke rumah sakit hari Selasa (31/3).

Suhu tubuhnya saat itu mencapai 37 derajat celcius dengan disertai gejala batuk dan pilek, serta keluhan sakit pada tenggorokan. 

Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti foto toraks,

diketahui pasien menderita pneumonia akut dan ada riwayat penyakit penyerta atau komorbid,

yaitu tuberkulosis kronis serta penyakit yang lainnya. 

“Secara medis, keberadaan komorbid pada seseorang yang kemudian terinfeksi virus Corona ini

menjadikan daya tahan tubuhnya semakin lemah dan sakitnya bertambah parah," jelasnya. 

Dengan demikian, untuk menegakkan diagnosa, pihaknya tetap harus menunggu hasil tes swab. 

Sementara untuk jenazah PDP saat ini sudah dimakamkan oleh petugas khusus medis, dengan menerapkan prosedur pemakaman jenazah Covid-19

“Pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB jenazah sudah dimakamkan di daerah Lebaksiu oleh tim dari kesehatan," ujarnya.

Untuk mengantisipasi risiko penularan, Joko menyampaikan jika pihaknya akan melakukan rapid test pada kontak erat di lingkungan keluarganya. 

Sementara hasil rapid test pada empat orang anggota keluarga dari PDP meninggal asal Adiwerna kemarin semuanya negatif.

Sama seperti pernyataan sebelumnya, kematian PDP kali ini menurut Joko tidak bisa dikategorikan sebagai kasus kematian penduduk Kabupaten Tegal akibat infeksi Corona. 

“Sepanjang belum ada hasil tes swab yang menunjukkan hasil positif, maka kami tidak bisa mengkategorikannya sebagai kasus terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19," tandasnya. (dta)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Lagi Satu Orang PDP Asal Kabupaten Tegal Meninggal Dunia

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas