Pemakaman PDP Corona di Kudus Ditolak Ahli Waris Lahan
Lokasi pemakaman itu memang bukan milik umum, meski sebenarnya sudah diwakafkan secara lisan tapi ahli warisnya keberatan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Jati, Kabupaten Kudus, mengumpulkan seluruh kepala desa di Balai Desa Tanjungkarang, Selasa (7/4/2020) siang.
Ini menyusul penolakan pemulasaraan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), warga Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Sabtu (4/4/2020) lalu.
Camat Jati, Andrias Wahyu Adi menjelaskan, telah terjadi penolakan pemakaman warga berstatus PDP pada akhir pekan lalu.
Penolakan terjadi karena pemilik lahan keberatan jika ada PDP yang dimakamkan di Desa Loram Kulon.
"Lokasi pemakaman itu memang bukan milik umum, meski sebenarnya sudah diwakafkan secara lisan tapi ahli warisnya keberatan," ujar dia, disela-sela rapat koordinasi, Selasa (7/4/2020).
Padahal tukang gali kubur sudah menggali tempat pemakamannya.
Baca: Wali Kota Jateng Kembali Ingatkan Perantau Tidak Mudik Ke Semarang
Baca: Gempa M 5,2 Guncang Tenggara Blitar, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Baca: Viral Sosok Inspiratif, Satpam Ini Beri Makan Kucing-kucing Liar yang Kelaparan Sampai Rela Berpuasa
Akhirnya dia mengalah dengan memindahkan jenazah PDP tersebut.
Pihaknya mendapatkan lokasi pemakaman lainnya di Desa Loram Wetan sesuai dengan alamat KTP.
Untungnya tidak ada gejolak penolakan lainnya sehingga jenazah PDP tersebut bisa dimakamkan di pemakaman umum Desa Loram Wetan.
"Jenazah yang dibawa itu KTP-nya Loram Wetan tetapi tinggalnya di Loram Kulon. Masyarakat di Loram Kulon menolak juga karena dianggap bukan warga di sana," jelas dia.
Dia berpesan, kepada 14 kepala desa yang ada di wilayahnya untuk mengimbau masyarakat agar menerima warga yang meninggal tersebut.
Andrias berharap, tidak terjadi lagi penolakan karena khawatir akan memperkeruh suasana di Kabupaten Kudus.
"Bagaimana jika itu terjadi pada keluarga kita sendiri dan ditolak dimakamkan. Makanya saya minta kepala desa juga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat," jelasnya.