Meski Dekat dengan Gunung Anak Krakatau, Warga Pulau Sebesi Tak Ada yang Mengungsi
Robby mengatakan, pada malam hingga dini hari sejak meletusnya Gunung Anak Krakatau, warga Pulau Sebesi tidak mengungsi.
Editor: Dewi Agustina
Ketinggian kolom abu teramati sekira 500 meter dari puncak. Kolom abu ini teramati memiliki intensitas sedang dan tebal ke arah utara.
Erupsi ini terekam alat sesmograf memiliki amplitude 40 mm dan durasi mencapai 2.248 detik.
Baca: Dicambuk 200 Kali, Perempuan Terpidana Kasus Perzinaan Masih Sanggup Berdiri Tanpa Dibantu Petugas
Kondisi Terbaru Pasca Letusan GAK
Kondisi wilayah Lampung Selatan, pada Sabtu (11/4/2020) pagi, pasca letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) Jumat (10/4/2020) malam, sudah berangsur membaik.
Sejumlah warga yang sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi pada Jumat dini hari, sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing.
BPBD Kabupaten Lampung selatan melaporkan kondisi mutakhir di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Sabtu pukul 04.00 WIB.
Berdasarkan laporan BPBD Lamsel tersebut, tidak terpantau adanya bau belerang, debu vulkanik, dan hujan mulai turun pada Sabtu pagi.
Masyarakat di kawasan itu terutama wilayah sepanjang pantai yaitu Desa Way Mulih, Desa Way Mulih Timur, dan Desa Kunjir sudah berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing.
Warga masih berjaga-jaga dan ronda untuk memantau kondisi yang ada.
"Sampai pagi ini belum ada laporan kerusakan. Petugas BPBD dan aparat setempat akan terus memantau dan melaporkannya," ujar Agus, petugas BPBD Lamsel.
Baca: Bea Cukai Permudah Prosedur Impor/Ekspor Barang Curah Untuk Industri di Tengah Pandemi Covid-19
Masih Terjadi Letusan Sabtu Pagi
Letusan atau erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK), yang terjadi pada Jumat (10/4/2020) malam, masih terjadi hingga Sabtu (11/4/2020) pagi.
Hal tersebut diketahui dari pantauan PVMBG.
Menurut PVMBG, letusan yang terjadi pada Sabtu (11/4/2020) pagi sekira pukul 05.44 WIB.