Seorang PDP Covid-19 Mudik: Disangka Korban Santet karena Muntah Darah hingga Nyawanya Tak Tertolong
Seorang PDP Covid-19 itu diketahui bekerja sebagai baby sitter selama delapan tahun di Jakarta.
Editor: Willem Jonata
Di rumah sakit, korban kembali mengalami muntah-muntah lalu diopname.
Kondisi kesehatan korban makin menurun dan akhirnya meninggal dunia, Kamis (9/4/2020) pukul 16.00 WIB.
Jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Terpisah Juru Bicara Satgas Percepataan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi mengatakan, korban sudah dimakamkan dengan prosedur pemakaman jenazah corona di kampung halamannya.
“Meninggal tadi sore dan langsung dimakamkan Jumat (10/4/2020) dini hari dengan SOP pemakamanan jenazah corona,” kata Mashudi yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (10/4/2020) pagi.
Keluarga Korban Karantina Mandiri
Keluarga dan warga yang kontak langsung dengan L diminta mengarantina diri secara mandiri.
“Alhamdulillah, keluarganya semuanya dalam kondisi sehat,” kata Tarnu.
Baca: Hujan Abu Liputi Pulau Sebesi Pascaletusan Gunung Anak Krakatau, Warga Mengungsi
Tarnu tim Puskesmas Kare bersama Dinkes Kabupaten Madiun sudah mentracing riwayat kontak korban.
Bahkan keluarga korban sudah melakukan karantina mandiri untuk mengantisipasi penyerbaran Covid-19.
Lanjutnya, sebelum korban meninggal, tim dari Kecamatan Kare bersama BPBD Kabupaten Madiun melakukan penyemprotan disenfektan di rumah korban dan rumah tetangga sekitar.
Tarnu menyayangkan tindakan majikan korban yang memulangkan korban dalam kondisi sakit.
Semestinya korban tetap dirawat di rumah sakit hingga sembuh, bukan malah dipulangkan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Tak ke Rumah Sakit, Baby Sitter PDP Covid-19 di Madiun Dibawa Keluarga ke Dukun Dikira Kena Santet
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.