Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

I Wayan Koster Belum akan Ajukan Permintaan PSBB di Provinsi Bali, Ini Alasannya

Kasus positif di Bali paling banyak dialami oleh pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in I Wayan Koster Belum akan Ajukan Permintaan PSBB di Provinsi Bali, Ini Alasannya
dok Tribun Bali
I Wayan Koster 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Gubernur Bali I Wayan Koster belum akan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menangani pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Dalam konferensi pers di rumah jabatannya, Senin (13/4/2020), Koster mengatakan bahwa penerapan PSBB belum memenuhi syarat.

Pertama, peristiwanya banyak terjadi di tempat atau wilayah yang akan dilakukan PSBB.

Kedua yakni tingkat penyebarannya sudah tinggi dan menyebabkan risiko besar seperti korban nyawa dan sebagainya.

"Untuk Bali menurut cara (PSBB) itu, maupun menurut hitungan saya dengan Ketua Harian Gugus Tugas, dengan Pak Wagub dan juga tim, belum waktunya dan masih jauh," kata Koster.

Hingga hari Minggu (12/4/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Bali berjumlah 81 dan 19 orang diantaranya sudah sembuh.

Baca: Beredar Foto & Video Para Bule Pesta di Bali Saat Pandemi Corona, Dibubarkan Usai Diprotes Tetangga

Baca: Unggah Video Latihan di YouTube, Robert Alberts Ajak Skuat Persib Bandung Latihan Feeling Ball

Baca: Ngaku Jengkel Lihat Nagita Lelet soal Kerjaan, Raffi Ahmad: Apapun Semua Gue Pindahin ke Rumah

Baca: Puluhan Remaja di Padang Kedapatan Minum Miras dan Isap Lem di Tengah Pemberlakuan Jam Malam

BERITA REKOMENDASI

Sebanyak 60 pasien positif Covid-19 yang dirawat, 51 orang diantaranya merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri dan 13 orang terkena di luar daerah yakni DKI Jakarta dan Surabaya.

 Hanya delapan orang yang terjangkit Covid-19 akibat adanya transmisi lokal di Bali.

"Jadi kita pantau tiap hari sebenarnya transmisi lokalnya, aliran lokalnya itu menurut saya kecil (di) Bali. Karena itu untuk melakukan PSBB di Bali ini masih jauh. Menurut saya kira jangan bicara itu dulu dan saya pastikan itu masih jauh," tuturnya.

Koster pun membandingkan antara tingkat transmisi lokal antara Bali dan daerah lain. DKI Jakarta misalnya, kata dia, sudah mengalami positif Covid-19 sebanyak 2000 orang yang berasal dari transmisi lokal.

Selain itu, kasus di Jakarta juga berkaitan dengan wilayah lain yang jumlah positifnya besar, seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah serta wilayah lain seperti Bogor dan Bekasi.


"Jadi memang kalau Jakarta ya bukan Jakarta saja, bahkan yang lain juga, Jakarta dan sekitarnya," kata Koster yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali itu.

Koster menegaskan, bahwa sebenarnya sangat mudah mengendalikan pandemi Covid-19 di Bali.

Hanya saja kasus positif saat ini paling banyak dialami oleh PMI yang baru pulang dari luar negeri.

 Meski begitu, dirinya mengaku harus tetap menerima kedatangan PMI tersebut, karena bagaimanapun juga, mereka ada warga Bali.

"Apapun juga PMI ini kan kita yang punya, mereka-mereka warga Bali, bahkan dia itu pahlawan devisa. Menghadapi situasi ini kan bukan keinginannya. Ini adalah peristiwa alam, perusahaan memberhentikan, negaranya memberlakukan untuk dipulangkan. Ya kita sebagai tempat kelahirannya ya harus menerima ini," kata Koster.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Soal PSBB di Bali, Koster: Jangan Bicara Itu Dulu, Saya Pastikan Itu Masih Jauh

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas