Maruarar Sirait: Pembangunan Bandara Kediri Jadi Angin Segar Perekonomian Indonesia
Pembangunan Bandara Udara Internasional di Kabupaten Kediri merupakan signal positif dan angin segar bagi perekonomian Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Bandara Udara Internasional di Kabupaten Kediri merupakan signal positif dan angin segar bagi perekonomian Indonesia di tengah kondisis Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Maruarar Sirait, Kamis (16/4/2020), terkait dengan pembangunan Bandar Udara Internasional Dhoho di Kabupaten Kediri.
Dengan total investasi mencapai Rp 9 triliun pada tahap 1 pembangunan, kata Maruarar, pasti akan melibatkan ribuan pekerja, supplier dan lain sebagainya.
"Tentu dalam menjalankan pekerjaan harus tetap berpedoman dan melaksanakan protokol kesehatan dari pemerintah, seperti menggunakan masker, sarung tangan, menjaga jarak serta mencuci tangan secara berkala," kata Maruarar.
Maruarar mengapresiasi PT Gudang Garam, sebagai perusahaan dalam negeri, yang meskipun di tengah pandemi covid-19 tetap konsisten dalam mengerjakan proyek strategis nasional.
"Di tengah musibah, pembangunan ini menunjukkan bahwa ekonomi di Indonesia tetap berjalan dan kepercayaan pada pemerintah juga bagus. Tentu ini patut diapresiasi dan ini menginspirasi dalam bersama-sama membangun infrastruktur Indonesia," ungkap Ara, demikian ia disapa.
Seiring dengan pembangunan bandara ini, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono juga akan akan membuka isolasi daerah Jawa Timur bagian selatan, dengan membangun jalan tol Kertosono-Tulungagung.
Pembukaan jalan tol ini tak hanya melayani wilayah Kediri, tetapi juga kawasan Nganjuk, Wilangan hingga Tulungagung bagian selatan.
Sambil menunggu pembangunan tol tersebut, Kementerian PUPR juga memprogramkan pembebasan jalan dari Kertosono ke Kediri.
Diharapkan semester pertama tahun 2021 mendatang proses ini sudah selesai untuk dilanjutkan penentuan lokasi.
Direktur PT Gudang Garam, Istata Siddharta, mengatakan bahwa tujuan dari pembangunan bandara ini adalah meningkatkan konektivitas di selatan Jawa sehingga bisa meningkatkan perekonomian baaik di bidang industri, kuliner, dan pariwisata.
Bagi Istata, meskipun saat ini Indonesia secara bersama-sama sedang menghadapi Covid-19 namun tak boleh terpaku. Sehingga ketika Covid-19 telah berlalu, ekonomi juga kita siapkan.
"Ekonomi juga harus tetap jalan sehingga masyarakat bisa makan. Dan saya yakin ini akan mempercepat ekonomi di selatan Jawa Timur," ungkapnya.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto Rahardjo mengatakan bahwa keberadaan bandara ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri dan Kabupaten Kediri sebagai sentra pertanian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.