Parlemen Dukung Pembangunan Bandara Kediri
Pemerintah Indonesia mendasain kebutuhan investasi tahun 2020, baik pemerintah, BUMN maupun sawsta, sampai dengan lebih dari Rp 5.000 triliun.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum muncul pandemi covid-19 yang menjadi persoalan di berbagai dunia, pemerintah Indonesia mendasain kebutuhan investasi tahun 2020, baik pemerintah, BUMN maupun sawsta, sampai dengan lebih dari Rp 5.000 triliun.
Demikian disampaikan anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie OFP. Menurut Dolfie.
Salah satu skema investasi ini adalah melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"KPBU ini merupakan salah satu pilar yang bisa menggerakkan ekonomi nasional," ungkap Dolfie saat dihubungi, Kamis (16/4/2020) malam.
Karena itu, Dolfie mengapresiasi KPBU antara pemerintah dan PT Gudang Garam yang membangun Bandara Internasional Dhoho di Kediri, Jawa Timur.
Baca: Menteri Budi Sebut Bandara Milik Gudang Garam di Kediri akan Selesai April 2022
Sebab hal ini bisa menggerakan ekonomi di Jawa Timur pada khusunya dan nasional pada umumnya.
Dolfie melanjutkan bahwa dengan adanya pandemi Covid1- maka semua sektor terpukul. Termasuk industri jasa keuangan yang sekarang dalam posisi slow-down.
Karena itu, lanjut dia, apa yang dilakukan PT Gudang Garam di tengah kesulitan likuiditas untuk investasi ini sangat positif.
Ia mengatakan bahwa parlemen sangat mendukung hal ini.
Sebab sekali lagi, lanjutnya, inisiatif swasta yang terus menggerakan pereknomian nasional dengaa investasi bisa dilakukan swasta.
Apalagi KPBU ini merupakan salah satu skema untuk mengurangi beban APBN dalam pembangunan infrastuktur.
"Kita harapkan sawsta lain yang tidak terkena dampak virus Corona bisa mengambil langkah serupa," ungkap Dolfie.
Direktur PT Gudang Garam TB, Istata Siddharta, mengatakan bahwa bandara ini bisa meningkatkan konektivitas di selatan Jawa Timur.
Dan dengan pembangunan ini maka diharapkan daerah sekitar menjadi pusat keekonomian baru dimana ada industri, kuliner, dan pariwisata.