Begini Sosok Mami Li yang Tewas Usai Pesta Miras Oplosan di Lamongan
Data yang didapat Surya menyebutkan, Mami LI berpindah - pindah kerja tempat karaoke
Editor: Eko Sutriyanto
Teman korban dinilai cukup banyak, yang jemput kadang perempuan, kadang laki - laki.
"Kadang yang nyusul pakai sepeda motor kadang juga mobil, " ungkapnya.
Saat keluar dijemput menggunakan sepeda motor, si LI ini tidak pernah memakai helem.
"Gak pernah makai helem, " ungkapnya.
3. Warga tidak mempersoallkan tingkahnya
Meski tetangga sering bising dan terusik ketentramannya karena saat korban berkomunikasi lewat ponsel, tertawanya.
, bahkan perkataan kerasnya sampai terdengar tetangganya.
"Kalau sedang telepon, suaranya keras, kadang tertawanya, kadang cengengesannya. Pokoknya menggaggu, " katanya.
4. Titipkan orang lain saat bayar iuran bulanan kampung
Terkait kerukunan kampung, si Mami ini juga tidak pernah mau menyerahkan sendiri uang iuran bulanan ke pengurus.
Baca: Teka-teki Sepasang Mayat Tanpa Busana di Solo Terkuak, Bukan Karena Asmara, Tapi Harta
Baca: Pulang Kampung, Pemuda Ini Malah Diusir Warga Karena Dianggap Bawa Virus Corona
"Kalau bayar iuran bulanan Rp 25 ribu selalu dititipkan," ungkap sumber di lingkungan perumahan kepada Tribunjatim.com.
5. TIdak ikut arisan
Komplek perumahan ada paguyuban, Mami ini juga tidak pernah ikut rutinan bulanan.
Kesehariannya, pergi malam, datang pagi. Keluar ada yang menjemput.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.