Cerita Polisi Berhati Malaikat, Rogoh Rekening Pribadi Rp 40 Juta Bantu Warga Terdampak Corona
Dua polisi berhati malaikat ini terjun langsung membantu masyarakat yang membutuhkan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Ini kisah dua anggota polisi berhati mulia, di tengah kesulitan warga karena wabah virus corona, ia datang bak malaikat, membantu meringankan beban tetangganya.
Cerita kebaikan mereka pun sempat menjadi pembicaraan warga setempat.
Dua polisi berhati malaikat ini terjun langsung membantu masyarakat yang membutuhkan.
Mereka adalah Bripka Endro Purnomo, anggota Humas Polres Tulungagung dan Bripka Asep, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Tak cuma mengorbankan tenaga, dua polisi berhari malaikat ini juga berkorban harta yang tidak sedikit.
Berikut cerita tentang kebaikan mereka:
Rogoh Rekening Pribadi Rp 40 Juta
Bripka Endro Purnomo, anggota Humas Polres Tulungagung.
Anggota polisi ini menyediakan 168 paket sembako untuk warga terdampak pandemi Covid-19.
Pengadaan paket ini diambil dari uang tabungan pribadinya.
Masih mengenakan seragam Humas Polres Tulungagung, Bripka Endro Purnomo menyerahkan bantuan kepada warga yang datang ke rumahnya, Senin (20/4/2020).
Endro yang tinggal di depan Stasiun Tulungagung melihat, banyak tukang becak dan ojek pangkalan yang biasa mangkal di dekat rumahnya terdampak pandemi virus corona.
"Biasanya tukang becak sama ojek ambil penumpang yang turun dari kereta api. Sekarang kan penumpangnya juga berkurang," ujar Endro, saat ditemui di rumahnya.
Melihat kondisi itu, Endro menyiapkan Rp 40 juta lebih tabungannya untuk pengadaan paket sembako.
Baca: Sebut Mikhayla Makin Dekat dengan Atok Aburizal Bakrie, Ardi Bakrie Khawatir : Susah Kalau Mau Marah
Baca: LSM Asal Israel Ini akan Ajukan Gugatan pada China atas Wabah Virus Corona
Baca: Selain Baju Menyusui, Berikut Daftar Barang yang Harus Dimiliki di Rumah Pasca Melahirkan
Baca: Semangat Berbagi di Tengah Pandemi, Bea Cukai Sebar Paket Kebutuhan Pokok di Berbagai Daerah
Sementara teman-temannya membantu menjaring calon penerima.
Setiap penerima akan mendapatkan sembako senilai Rp 240.000.
Secara teknis, paket itu diterimakan setiap lima hari, selama enam kali pemerimaan.
Karena paket terbatas, Endro juga melakukan seleksi calon penerima.
Dengan begitu mereka yang benar-benar membutuhkan yang menerima paket sembako ini.
"Selain paket sembako, ada hand sanitizer dan masker di dalam paket," sambung Endro.
Dibalas Lunas dengan Rezeki Baru
Saat Endro telah membelanjakan tabungannya menjadi paket sembako, ayah tiga anak ini mendapatkan tawaran pekerjaan.
Polisi yang juga pintar programing ini mendapat tawaran untuk membuat aplikasi senilai Rp 100 juta.
Endro dibantu temannya mengerjakan proyek itu, dan mendapatkan keuntungan Rp 40 juta.
"Jadi saya siap membelanjakan Rp 40 juta, saya dapat ganti Rp 40 juta. Akhirnya uang tabungan saya utuh lagi," ucap Endro sambil tertawa kecil.
Endro pun mengajak warga untuk peduli kepada warga terdampak pandemi virus corona.
Sebab menurutnya, jika kita mau bergerak untuk memberi, maka Tuhan akan menyiapkan rezeki penggantinya.
Apa yang diberikan kepada orang yang membutuhkan, tidak akan menjadi amal yang sia-sia.
"Jadi gak perlu punya uang banyak, semampunya kita bantu orang yang membutuhkan. Pasti nanti rezekinya diganti sama Tuhan," pungkas Endro.
Salah satu penerima paket sembako, Arif mengaku bersyukur menerima bantuan ini.
Penjual makanan keliling ini mengaku tidak bisa berjualan, karena ada kebijakan social distancing dan physical distancing.
Penghasilannya menurun drastis, karena warga jarang keluar rumah.
"Bantuan seperti sangat membantu, karena saya kini nyaris tanpa penghasilan. Semoga jadi amal kebaikan," ujarnya.
Polisi Depok Kumpulkan Sumbangan untuk Bantu 7 Siswa
Aksi terpuji lainnya dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cimanggis Bripka Asep.
Bripka Asep membantu siswa kurang mampu agar bisa mengikuti ujian sekolah, patut diapresiasi dan dijadikan teladan bagi polisi yang lainnya.
Cerita ini bermula pada Jumat (17/4/2020) beberapa hari yang lalu, ketika Kepala Sekolah SMP Islam Nurusky di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, menemui Lurah Tapos untuk mengadakan ujian di sekolah.
Bukan tanpa sebab, hal ini terpaksa dilakukan lantaran ada tujuh siswanya yang kurang mampu dan tidak memiliki handphone guna mengikuti ujian sekolah dari rumah.
Lurah meminta izin untuk menyelenggarakan ujian di sekolah khusus untuk ke-tujuh siswa tersebut.
Mengetahui hal tersebut, Bripka Asep pun tidak memberikan izin pelaksanaan ujian di sekolah dan mencari alternatif lain dengan berkoordinasi bersama Lurah Tapos.
"Kemudian saya mengajak bapak Lurah Tapos untuk mencari solusi atas situasi tersebut. Kemudian bapak Lurah merespon positif atas usulan saya. Sehingga kita mencari orang dermawan dan perusahaan. Alhamdulillah mereka menyambut baik usulan kami," ujar Bripka Asep pada wartawan, Senin (20/4/2020).
Lanjut Asep, bantuan yang diberikan itu pun langsung dibelikan handphone untuk tujuh siswa kurang mampu itu agar bisa mengikuti ujian.
Asep berharap, para siswa dapat menggunakan bantuan ini sebaik-baiknya, dan tidak menjualnya kembali.
"Kami awasi anak-anak ini dalam pemanfaatan handphonenya tersebut dan supaya tidak dijual, dengan cara membuat grup dengan mereka," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah pun sangat mengapresiasi tindakan anggotanya tersebut yang membantu masyarakat dalam kesulitan.
Bahkan, dalan waktu dekat ia pun berjanji akan memberikan penghargaan pada Bripka Asep.
"Hebat, nanti akan saya kasih penghargaan," ujarnya dikonfirmasi terpisah. (David Yohanes/Tribun Jakarta)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kisah 2 Polisi Berhati Malaikat saat Corona, di Tulungagung Bripka Endro Bagi Rp 40 Juta untuk Warga