Pesta Miras Oplosan di Lamongan, Tiga Nyawa Melayang
Tiga orang meregang nyawa lalu tewas setelah mabuk-mabukan bersama dua orang lainnya di Lamongan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN -- Tiga orang meregang nyawa lalu tewas setelah mabuk-mabukan bersama dua orang lainnya di Lamongan, Jawa Timur.
Ketiga orang itu diketahui meninggal dunia setelah pesta miras oplosan di Jalan Desa Botohputih, Kecamatan Tikung Lamongan, Jawa Timur.
Peristiwa ini menyusul peristiwa sebelumnya di mana 4 orang salah satunya Mami LI seorang Purel di Lamongan, setelah pesta miras oplosan di Kantor Sekretariat LA Mania
Kepala Desa Botohputih, Rudi Santoso menjelaskan, nyawa mereka tak tertolong saat menjalani perawatan di RSUD dr Soegiri, dan dua rumah sakit swasta yang ada di Lamongan, pukul 03.00 WIB Selasa (21/4/2020).
Sebelum kejadian berlangsung yang merenggut nyawa, Wahyudi (21), Sukarno (30) dan Alfan (27), ketiga korban sedang pesta miras oplosan bersama Khoirul Anam dan Hasyim.
Baca: Penelitian Kowani Temukan Kaum Wanita Paling Terdampak Pandemi Covid-19
Baca: Ashanty Sampaikan Kabar sedih soal Kondisi Pengasuh Asry dan Arsya : Minta Doanya
Baca: Intelijen AS Pantau Kim Jong Un, Presiden Korea Utara Ini Disebut dalam Bahaya Besar setelah Operasi
Miras oplosan dipakai pesta di jalan desa pada Minggu (19/4/2020) mulai pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB.
Setelah menenggak beberapa liter miras oplosan, kelima pemabuk ini pulang ke rumah masing - masing.
Wahyudi, Sukarno dan Alfan tidur di kamar rumah masing - masing, termasuk Khoirul Anam dan Hasyim. Mereka tidur sampai setengah hari.
Ternyata tiga korban masing-masing Wahyudi, Sukarno dan Alfan merasakan sakit.
Dadanya dan perutnya panas hingga tak kuat lagi menahan sakit di rumah sampai akhirnya tak sadarkan diri.
Anggota keluarga ketiga korban yang mengetahui kejadian itu minta bantuan Kepala Desa Botohputih, Rudi Santoso.
"Saya yang ngantar ketiganya. Mereka sudah tak sadarkan diri, " kata Rudi Santoso.
Nafas ketiganya cukup berat dan ketiga korban mendapat perawatan di rumah sakit.
Usaha maksimal yang dilakukan pihak keluarga, termasuk perangkat desa ternyata berkata lain. Ketiga korban meninggal dunia pada, Selasa (21/4/2020) pagi.