Pria Berusia 68 Tahun Tewas Usai Muntah Darah di Semarang, Sempat Minta Tolong Sebelum Roboh
Korban muntah darah dan langsung tergeletak dan saat melihat kejadian tersebut, para saksi langsung minta tolong warga lain
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Watawan Tribun Jateng Iwan Arifianto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tugimin Warno Mulyono (68) warga Dukuh Ngadirejo, Watubonang, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo tewas selepas muntah darah.
Korban meninggal dunia di Kampung Kebonharjo Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Selasa (21/4/2020) sekira pukul 23.00 WIB.
Korban juga mengontrak rumah di kampung Kebonharjo.
Kanit Reskrim Polsek Semarang Utara Iptu Sarimin menuturkan, saat diperiksa korban ternyata sakit paru-paru.
"Kami temukan masih ada kartu berobat dari rumah sakit di Kota Semarang," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (22/4/2020).
Menurut Sarimin, korban malam itu menggunakan kendaraan bermotor.
Baca: Mayat Pria Ditemukan Mengapung di Bawah Jembatan Kali Kampung Bahari
Dia kemudian berhenti di depan rumah kontrakannya.
Korban mengetuk pintu kontrakan tersebut tapi tidak ada yang keluar membukakan pintu.
Korban melakukan hal serupa berulang kali.
Tetap tidak kunjung ada respon dari dalam rumah tiba-tiba korban membalikkan badan.
Dia melambai minta tolong ke dua orang ibu-ibu yang saat itu sedang bekerja membungkus masker.
Tidak berselang lama, korban muntah darah dan langsung tergeletak.
Melihat kejadian tersebut, para saksi langsung minta tolong warga lain.
Baca: Wanita Asal Semarang Ditemukan Tewas di Apartemen Dengan Luka Sayatan di Leher, Ada Ceceran Darah
Warga berhamburan keluar rumah tapi tidak ada yang berani menolong.
"Sehingga akhirnya datang petugas Polsek Semarang Utara dan Ambulans Hebat," paparnya.
Selepas petugas kepolisian dan kesehatan tiba di lokasi, korban lantas diperiksa oleh dokter.
Hasil pemeriksaan dokter menyatakan korban telah meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan tim Inafis Polrestabes Semarang pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Keterangan pihak keluarga, korban punya riwayat penyakit paru-paru.
Dari saku korban ditemukan kartu berobat dari Balai Kesehatan Indra Masyarakat atau rumah sakit paru-paru Semarang atas namanya," jelasnya.
Atas kejadian tersebut, keluarga korban telah menerima.
Tidak akan menuntut pada pihak mana pun dengan membuat surat pernyataan. (iwn)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tugimin Lambaikan Tangan Minta Tolong, lalu Muntah Darah dan Roboh, Warga Tanjung Mas Semarang Geger